2 Pria Akui Curi Perhiasan di Museum Louvre, Jaksa Paris Siapkan Dakwaan Pencurian dan Konspirasi
2 pria mengaku mencuri permata senilai setara 1,69 triliun Rupiah dari Museum Louvre. Jaksa Paris tuntut mereka dengan dakwaan berat.
Ringkasan Berita:
- Dua pria mengaku terlibat dalam pencurian perhiasan senilai €88 juta dari Museum Louvre, Paris.
- Jaksa Laure Beccuau mengatakan keduanya akan didakwa dengan pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal, dengan ancaman hingga 15 tahun penjara.
- Meski ditangkap, permata belum ditemukan.
- Kasus ini menyoroti lemahnya sistem keamanan Louvre yang masih menggunakan kamera analog dan baru akan diperbarui sepenuhnya pada 2029–2030.
TRIBUNNEWS.COM – Jaksa Penuntut Umum Paris Laure Beccuau menyatakan dua pria yang ditangkap atas pencurian perhiasan di Museum Louvre telah “mengakui sebagian” tuduhan terhadap mereka.
Keduanya akan didakwa dengan pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Dikutip dari The Guardian, pencurian yang terjadi pada 19 Oktober 2025 itu berlangsung tujuh menit.
Para pencuri mengancam penjaga menggunakan gerinda sudut.
Salah satu barang, mahkota Ratu Eugénie, rusak selama aksi tersebut.
Direktur Louvre, Laurence des Cars, menyebut pencurian ini sebagai “kegagalan yang mengerikan.”
Balkon Galeri Apollo, titik masuk pencuri, tidak terpantau kamera keamanan.
Ia menekankan bahwa sistem kamera museum yang tua tidak mencakup balkon tersebut, dikutip dari Le Parisien.
Para pelaku memecahkan jendela galeri Apollo, memotong dua etalase kaca berisi perhiasan kerajaan Prancis menggunakan alat pemotong listrik, lalu kabur dengan sepeda motor.
Total delapan perhiasan berharga senilai sekitar €88 juta (Rp1,6 triliun) raib, termasuk kalung zamrud dan berlian milik istri Napoleon I serta diadem mutiara permaisuri Eugénie.
Tentang 2 Tersangka Pencurian
Baca juga: Terungkap Cara Perampok Gasak Perhiasan Napoleon di Museum Louvre, Sistem Keamanan jadi Perhatian
Salah satu tersangka, pria berusia 34 tahun asal Aljazair, ditangkap di Bandara Charles de Gaulle saat hendak terbang ke negaranya.
Ia tinggal di Aubervilliers, pinggiran Paris, dan dikenal polisi karena pelanggaran lalu lintas.
Tersangka kedua, berusia 39 tahun, juga berasal dari Aubervilliers dan memiliki catatan kriminal pencurian.
Jaksa mengatakan DNA kedua pria itu ditemukan di etalase dan pada sepeda motor yang digunakan untuk melarikan diri.
Tersangka Diringkus, Barang Curian Belum Ditemukan
Meski dua tersangka telah ditangkap, permata yang dicuri belum ditemukan.
“Perhiasan ini tidak bisa dijual sebagaimana adanya. Siapa pun yang membelinya akan dianggap bersalah karena menyembunyikan barang curian,” kata Beccuau dalam konferensi pers, Rabu (29/10/2025).
Menurut BBC, aparat masih menyelidiki kemungkinan keterlibatan lebih dari empat orang dalam geng ini.
Sekitar 100 penyidik kini fokus untuk menemukan perhiasan yang dicuri, yang berasal dari era Napoleon.
Para ahli khawatir barang-barang tersebut mungkin sulit dipulihkan jika dicairkan atau dijual kembali, dikutip dari CNN.
Kepala Polisi Paris, Patrice Faure, mengungkapkan kepada Senat Prancis bahwa sebagian jaringan kamera museum masih analog dan beberapa peralatan sudah usang.
“Langkah teknologi belum diambil,” katanya, menambahkan bahwa pembaruan sistem keamanan senilai €80 juta (sekitar Rp1,4 triliun) baru akan rampung pada 2029–2030.
Direktur Museum Louvre Laurence des Cars mengakui adanya “titik buta keamanan” di dekat galeri Apollo.
Sebagai langkah pencegahan, beberapa koleksi berharga kini telah dipindahkan ke Bank of France untuk disimpan sementara.
Investigasi terhadap pencurian spektakuler ini masih berlangsung.
Jaksa Beccuau menyebut pihaknya terus mengumpulkan bukti baru demi memulihkan harta nasional Prancis yang hilang.
Rincian Perhiasan yang Digasak Pencuri
Baca juga: Tersangka Pencurian Perhiasan Mahkota Louvre Prancis Ditangkap, Perburuan Barang Curian Berlanjut
Kementerian Kebudayaan merinci perhiasan yang dicuri:
1. Anting tunggal dan kalung zamrud milik Ratu Marie-Amélie dan Ratu Hortense
2. Bros relikui
3. Tiara dan bros pita korsase Permaisuri Eugénie.
4. Satu barang ditemukan di lokasi, mahkota Ratu Eugénie, namun rusak.
Menurut ahli seni, Christopher Marinello, pencuri kemungkinan akan mencoba melebur logam mulia atau memotong ulang batu untuk dijual, yang membuat prospek pemulihan perhiasan menjadi tipis, dikutip dari CNN.
Insiden ini merupakan salah satu pencurian paling dramatis di Louvre sejak pencurian Mona Lisa pada 1911.
Museum Louvre yang menyimpan karya seni dunia termasuk Mona Lisa, menyambut 8,7 juta pengunjung tahun lalu, dengan wisatawan AS menyumbang 13 persen dari total tamu.
Museum Louvre dijadwalkan dibuka kembali pada hari Rabu (29/10/2025) kemarin.
Untuk Galeri Apollo tetap tertutup karena investigasi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
| Hasil Liga Italia: Emil Audero Comeback, Cremonese Clean Sheet |
|
|---|
| Profil Rob Jetten, Calon Kuat Perdana Menteri Belanda Pertama dari Kaum Gay |
|
|---|
| Hasil Carabao Cup: Nestapa Liverpool Berlanjut, Arsenal Bikin Rekor Baru di Inggris |
|
|---|
| Dari Malam Jadi Harapan: Gerak Bersama Warga Wukirsari Jaga Warisan Dunia |
|
|---|
| Tanggapan Menohok Hotman Paris soal Vonis 4 Tahun Penjara Nikita Mirzani: Aku Bukan Kuasa Hukumnya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.