Jumat, 7 November 2025

Konflik China dan AS

Perlombaan Senjata Nuklir Kembali Dimulai, Ini Perbandingan Kekuatan Nuklir Amerika-Rusia-China

AS, Rusia, dan Tiongkok — tiga negara dengan persenjataan nuklir terbesar — ​​belum melakukan uji coba nuklir penuh sejak tahun 1990-an.

tangkap layar NW/kredit foto: Departemen Energi AS
TES NUKLIR - Awan jamur muncul dari ledakan uji coba senjata nuklir oleh Amerika Serikat di Nevada pada tahun 1957. AS kini akan memulai kembali uji coba senjata nuklir mereka sebagai respons uji coba senjata nuklir yang dilakukan Rusia dan China. 

Trump mengatakan awal tahun ini kalau Rusia telah menyetujui pembaruan pembatasan nuklir dan bahwa Tiongkok bersedia mengikutinya.

Seperti diketahui, Amerika Serikat dan Federasi Rusia telah sepakat untuk melucuti persenjataan nuklir mereka dalam apa yang dikenal sebagai perjanjian New START pada Februari 2011 silam.

Perjanjian pembatasan senjata nuklir antara AS dan Rusia, New START, ini akan berakhir pada bulan Februari.

UJI COBA RUDAL - Rudal yang diuji coba militer Rusia. Belakangan, Moskow dilaporan bersiap melakukan pengujian terbaru rudal bertenaga nuklir mereka, Burevestnik.
UJI COBA RUDAL - Rudal yang diuji coba militer Rusia. Belakangan, Moskow dilaporan bersiap melakukan pengujian terbaru rudal bertenaga nuklir mereka, Burevestnik. (Kementerian Pertahanan Rusia / TASS)

Rusia Sudah Uji Coba Burevestnik dan Poseidon

Meski perjanjian ini masih berlaku, Rusia terus melanjutkan pengujian sistem persenjataan yang mampu membawa senjata nuklir.

Putin mengatakan pada Rabu pekan kemarin kalau negaranya telah menguji torpedo Poseidon berkemampuan nuklir.

Baca juga: Rusia Klaim Torpedo Nuklir Poseidon Mampu Lumpuhkan Amerika: Daya Ledak 100 Megaton

Pernyataan Putin ini hanya beberapa hari setelah negara itu juga mengumumkan kalau rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik telah menempuh jarak sekitar 8.700 mil dalam uji terbang selama 15 jam.

Baca juga: Rusia Jajal Rudal Nuklir Burevestnik: Putin Busungkan Dada, Trump Bilang AS Punya yang Lebih Hebat

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia akan melakukan uji coba nuklir jika negara lain melakukannya terlebih dahulu, dan seorang pejabat senior Rusia juga mengatakan AS telah mempersiapkan diri untuk uji coba nuklir.

Kremlin pada Kamis pekan lalu menyatakan bahwa uji coba Burevestnik dan Poseidon tidak termasuk dalam kategori nuklir.

"Kami berharap, terkait uji coba Burevestnik dan Poseidon, informasi tersebut telah dikomunikasikan dengan benar kepada Presiden Trump," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov setelah pengumuman Trump.

"AS sudah menguji senjata nuklirnya dengan cara serupa," ujar Hans Kristensen, anggota tim pakar nuklir di Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), pada Kamis silam.

Sejatinya, Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif tahun 1996 melarang semua uji coba ledakan nuklir. 

AS menandatangani perjanjian tersebut tetapi belum meratifikasinya, sementara Rusia menarik ratifikasinya pada tahun 2023. 

Namun, kedua belah pihak harus menarik tanda tangan mereka jika tidak lagi berniat mematuhi perjanjian tersebut.

Leonid Slutsky, ketua komite urusan internasional parlemen Rusia, mengatakan "kekacauan" akan menyusul dimulainya kembali uji coba hulu ledak nuklir AS.

uji coba senjata nuklir oleh Amerika Serikat
TES NUKLIR - Awan jamur muncul dari ledakan uji coba senjata nuklir oleh Amerika Serikat di Nevada pada tahun 1957. AS kini akan memulai kembali uji coba senjata nuklir mereka sebagai respons uji coba senjata nuklir yang dilakukan Rusia dan China.

AS Gelontorkan Ratusan Juta Dolar

Pejabat Trump dilaporkan membahas dimulainya kembali uji coba nuklir selama pemerintahan sebelumnya (era Joe Biden) setelah menuduh Rusia dan China melakukan uji coba nuklir "berkekuatan rendah", yang dibantah oleh kedua negara.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved