Topan Kalmaegi Tewaskan 85 Orang di Filipina, Vietnam dan Thailand Siaga Jadi Sasaran Berikutnya
Kebuasan Topan Kalmaegi turut jadi atensi pemerintah Vietnam dan Thailand yang diprediksi juga akan dihantam dalam waktu dekat
Ringkasan Berita:
- Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 85 orang di Filipina, mayoritas korban tinggal di Provinsi Cebu
- Vietnam dan Thailand kini dalam kondisi siaga penuh mengingat kedua negara tersebut akan dilintasi Topan Kalmaegi
- Topan Kalmaegi diprediksi akan menghantam wilayah Vietnam pada 6 November 2025 dan tiba di Thailand pada 7 November 2025
TRIBUNNEWS.COM - Topan Kalmaegi tengah menjadi momok di Asia Tenggara karena telah menewaskan sejumlah warga di lokasi yang dilintasinya.
Dikutip dari Reuters, setidaknya ada 85 warga di Sentral Filipina yang meninggal akibat Topan Kalmaegi dan 66 di antaranya berasal dari Provinsi Cebu per Rabu ini (5/11/2025).
Di Kota Talisay, para penyintas berusaha menyelamatkan sisa-sisa yang masih dapat dipulihkan dari antara reruntuhan.
Salah satunya adalah Eilene Oken, 38 tahun, yang berjalan menyusuri bekas lingkungan tempat tinggalnya, hanya untuk menemukan rumahnya luluh lantak.
“Kami bekerja dan menabung selama bertahun-tahun untuk ini, lalu dalam sekejap, semuanya hilang,” katanya dengan suara bergetar.
Meski demikian, Oken mengaku tetap bersyukur karena seluruh anggota keluarganya, termasuk kedua putrinya, selamat tanpa cedera.
Pemandangan serupa terlihat di Cebu, salah satu pusat wisata utama Filipina, setelah air banjir surut.
Rumah-rumah hancur, kendaraan terbalik, dan puing berserakan terpampang jelas di sejumlah wilayah.
Dari 66 korban tewas, enam di antaranya merupakan personel militer yang helikopternya jatuh di Agusan del Sur, Pulau Mindanao, saat menjalankan misi kemanusiaan.
Badan penanggulangan bencana setempat juga melaporkan 26 orang masih hilang dan 10 lainnya mengalami luka-luka.
Kehancuran akibat Kalmaegi, yang dikenal secara lokal sebagai Tino, terjadi kurang dari sebulan setelah gempa bermagnitudo 6,9 mengguncang wilayah utara Cebu, menewaskan puluhan jiwa dan mengungsi ribuan warga.
Topan Kalmaegi, yang menjadi topan ke-20 yang melanda Filipina tahun ini, sempat sedikit menguat saat melintasi Laut Tiongkok Selatan dalam perjalanan menuju Vietnam.
Baca juga: Polres Malang Sigap Bantu Warga Bersihkan 33 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung
Menurut siaran terbaru badan cuaca nasional PAGASA, topan tersebut diprakirakan kembali menguat meskipun telah melemah usai mendarat pada Selasa dini hari (4/11/2025).
Lebih dari 200.000 orang telah dievakuasi dari wilayah Visayas, termasuk sebagian selatan Luzon dan utara Mindanao, menjelang kedatangan topan yang menyebabkan rumah-rumah terendam, banjir luas, serta pemadaman listrik.
Badan cuaca PAGASA menjelaskan, kombinasi Topan Kalmaegi dengan garis geser telah memicu hujan lebat dan angin kencang di wilayah Visayas serta sekitarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.