Topan Kalmaegi Tewaskan 85 Orang di Filipina, Vietnam dan Thailand Siaga Jadi Sasaran Berikutnya
Kebuasan Topan Kalmaegi turut jadi atensi pemerintah Vietnam dan Thailand yang diprediksi juga akan dihantam dalam waktu dekat
Sebanyak lebih dari 180 penerbangan dari dan ke daerah terdampak dibatalkan pada Selasa, sementara kapal di laut disarankan segera berlabuh di pelabuhan aman terdekat.
Sebelumnya, PAGASA telah mengeluarkan peringatan dini terkait risiko tinggi terjadinya "badai pasang yang mengancam jiwa dan merusak" dengan ketinggian mencapai lebih dari 3 meter di wilayah pesisir dan dataran rendah Filipina bagian tengah, termasuk sebagian wilayah Mindanao.
Vietnam dan Thailand Mulai Siaga
Kebuasan Topan Kalmaegi ini turut menjadi atensi pemerintah Vietnam dan Thailand yang diprediksi juga akan dihantam oleh angin kencang tersebut dalam waktu dekat.
Pemerintah Vietnam sendiri telah menyatakan kesiapannya menghadapi skenario terburuk menjelang kedatangan topan yang diprediksi tiba di Vietnam pada Kamis malam (6/11/2025)
Adapun Topan Kalmaegi diprediksi akan menyerang wilayah tengah Vietnam yang sebelumnya telah dilanda banjir besar karena Topan Bualoi pada September lalu.
Banjir yang terjadi selama sepekan tersebut menewaskan sedikitnya 40 orang dan membuat enam lainnya hilang.
“Ini adalah topan yang sangat kuat, yang terus menguat setelah memasuki Laut Timur,” demikian pernyataan resmi pemerintah Vietnam, merujuk pada Laut Tiongkok Selatan.
Di Thailand, Perdana Menteri Anutin Charnvirakul juga telah menginstruksikan seluruh gubernur provinsi dan Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) untuk memantau secara ketat pergerakan Topan Kalmaegi.
"Gubernur dari 76 provinsi diwajibkan memastikan kesiapsiagaan daerah rawan banjir, khususnya di Bangkok dan kawasan ekonomi strategis, dalam menghadapi hujan lebat dan kemungkinan banjir" terang Anutin.
Topan yang berasal dari Samudra Pasifik sebelah timur Filipina ini diperkirakan akan melemah menjadi depresi cuaca dan bergerak ke wilayah timur laut Thailand pada Jumat mendatang (7/11/2025)
Badan meteorologi Thailand memprediksi, Topan Kalmaegi akan membawa hujan lebat serta potensi banjir hingga 9 November 2025 mendatang.
Otoritas setempat juga sudah diperintahkan untuk mempercepat penanganan drainase air banjir serta memberikan bantuan segera kepada masyarakat terdampak.
Dikutip dari Bangkok Post, PM Anutin juga menekankan pentingnya komunikasi efektif kepada publik melalui berbagai saluran guna memastikan keselamatan, termasuk peringatan mengenai kondisi jalan dan potensi bahaya.
"Langkah darurat yang harus segera dilaksanakan antara lain membersihkan sistem drainase, mengamankan papan reklame, serta memeriksa stabilitas infrastruktur publik seperti pohon dan bangunan untuk mencegah risiko kecelakaan."
Pemerintah juga memerintahkan pemasangan rambu peringatan di lokasi rawan banjir yang berpotensi membahayakan kendaraan maupun pejalan kaki.
Selain itu, koordinasi intensif dilakukan bersama tim tanggap darurat, kepolisian, relawan, dan media guna menyampaikan informasi cuaca terkini serta memberikan bantuan lalu lintas secara real time.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.