Cuaca Ekstrem
Topan Kalmaegi Tewaskan 114 Orang di Filipina, Kini Mengganas Menuju Vietnam
Topan Kalmaegi menewaskan 114 orang di Filipina dan kini menguat menjadi Kategori 4 saat bergerak menuju Vietnam tengah.
Ringkasan Berita:
- Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 114 orang di Filipina dan kini menghantam Vietnam setelah menguat menjadi Kategori 4, dengan angin mencapai 84 mil per jam.
- Lebih dari dua juta orang terdampak di Filipina dan 560.000 dievakuasi, sementara Presiden Marcos Jr. menetapkan keadaan darurat nasional.
- Di Vietnam, 350.000 warga diperintahkan mengungsi. JTWC memperingatkan hujan ekstrem dan gelombang tinggi hingga 8 meter di pesisir tengah.
TRIBUNNEWS.COM - Bencana alam Topan Kalmaegi dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 114 orang di Filipina.
Kini, Topan Kalmaegi menghantam wilayah tengah Vietnam setelah menguat menjadi kategori 4, menurut laporan Al Jazeera dan AP News.
Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC) militer Amerika Serikat memperingatkan bahwa Kalmaegi kembali menguat saat mendekati daratan.
Topan Kalmaegi membawa kecepatan angin lebih dari 84 mil per jam.
Diperkirakan Topan Kalmaegi mendarat di utara kota Quy Nhon, pada Kamis (6/11/2025) malam ini.
Di Filipina, Kantor Pertahanan Sipil Nasional melaporkan bahwa 127 orang masih hilang dan lebih dari dua juta penduduk terdampak, termasuk 560.000 warga yang dievakuasi.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan dari provinsi Cebu, yang dilanda banjir bandang parah setelah hujan deras mengguyur selama berjam-jam.
“Tantangannya sekarang adalah pembersihan puing-puing dan mencari korban yang mungkin masih tertimbun,” ujar pejabat pertahanan sipil Raffy Alejandro kepada DZBB Radio.
Presiden Ferdinand Marcos Jr mengumumkan keadaan darurat nasional untuk mempercepat pencairan dana bantuan dan mencegah lonjakan harga bahan pokok.
Ia menyebut Kalmaegi sebagai bencana alam paling mematikan tahun ini.
Marcos Jr juga memperingatkan datangnya badai lain — Topan Fung-wong — yang berpotensi menjadi super topan dan menghantam Luzon utara pada akhir pekan.
Ratusan Ribu Warga Vietnam Dievakuasi
Di Vietnam, pihak berwenang telah memerintahkan evakuasi 350.000 warga di provinsi Gia Lai dan wilayah pesisir.
VietnamPlus melaporkan ribuan tentara telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan memperkuat tanggul di daerah rawan banjir.
Baca juga: Topan Kalmaegi Tewaskan 85 Orang di Filipina, Vietnam dan Thailand Siaga Jadi Sasaran Berikutnya
Otoritas penerbangan Vietnam memperingatkan gangguan di delapan bandara, termasuk Da Nang International Airport.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Hanoi telah mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk waspada terhadap risiko banjir, longsor, dan gelombang hingga 8 meter di pesisir tengah Vietnam.
“Kalmaegi sedang mencapai intensitas puncak dan akan melanda wilayah yang telah terdampak hujan lebat dan banjir,” tulis JTWC dalam buletin terbarunya yang dikutip oleh Newsweek.
Banjir besar yang dipicu Kalmaegi juga menghancurkan rumah, kendaraan, dan jalan di provinsi-provinsi tengah Filipina.
Di Cebu, banyak warga bertahan di atap rumah menunggu bantuan datang.
Gubernur Cebu Pamela Baricuatro menyebut bencana ini diperparah oleh aktivitas penambangan liar dan proyek pengendalian banjir di bawah standar.
Rawan Bencana
Filipina sendiri merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia, dengan rata-rata 20 topan setiap tahun.
Tahun ini, Kalmaegi menjadi yang paling mematikan, menambah penderitaan warga yang baru pulih dari gempa bumi 6,9 SR pada September lalu.
Baca juga: Mengenal Topan Super Ragasa: Badai Mematikan Hantam Taiwan, Mengapa Indonesia Tak Masuk Jalurnya?
Topan Kalmaegi terus bergerak melintasi Laut Cina Selatan.
Hujan deras diperkirakan akan mengguyur Ho Chi Minh City, yang berisiko mengalami banjir parah akibat kombinasi pasang tinggi dan badai tropis.
Al Jazeera melaporkan bahwa badai tersebut akan kehilangan kekuatannya setelah melintasi Vietnam dan bergerak ke barat laut menuju Kamboja, Thailand, dan Laos, pada Jumat (7/11/2025) sore.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.