Konflik Suriah
Trump Sambut Al-Sharaa di Gedung Putih, Washington Cabut Sanksi Berat untuk Suriah
AS resmi perpanjang keringanan sanksi berat terhadap Suriah bertepatan dengan kunjungan bersejarah Presiden Ahmed al-Sharaa ke Gedung Putih.
Ringkasan Berita:
- Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa mengunjungi Gedung Putih, bertemu Presiden Donald Trump, bertepatan dengan perpanjangan keringanan sanksi Undang-Undang Caesar AS selama enam bulan.
- Kunjungan ini menyoroti upaya Suriah membangun kembali hubungan ekonomi dan mengakhiri isolasi setelah penggulingan Bashar al-Assad, serta transformasi dramatis al-Sharaa dari mantan komandan Al-Qaeda.
- Trump memuji al-Sharaa dan berjanji mendukung kesuksesan Suriah.
TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan bersejarah Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa ke Gedung Putih, Senin (11/11/2025) disambut hangat oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Sehubungan dengan momen penting ini, Amerika Serikat memutuskan untuk meringankan sanksi paling serius yang dikenakan terhadap Damaskus.
Pertemuan al-Sharaa dan Presiden Donald Trump di Gedung Putih menggarisbawahi upaya Suriah membangun kembali hubungan ekonomi yang kuat dengan Barat setelah jatuhnya Bashar al-Assad.
Peristiwa ini semakin menyoroti perubahan luar biasa al-Sharaa: ia kini menjabat sebagai presiden Suriah, padahal ia adalah mantan komandan al-Qaeda.
Keringanan Sanksi Caesar Diperpanjang
Langkah signifikan Washington adalah perpanjangan keringanan sanksi yang membekukan penegakan Undang-Undang Caesar (Caesar Act) selama enam bulan tambahan.
Sanksi Caesar adalah alat hukum AS untuk menghukum rezim Assad atas pelanggaran hak asasi manusia berat dan membatasi kemampuan Suriah untuk berdagang dan membangun kembali ekonominya.
Undang-undang ini sebelumnya melarang hubungan bisnis AS dengan pemerintah dan militer Suriah.
Menurut laporan Reuters, Departemen Keuangan AS mengumumkan perpanjangan penangguhan 180 hari atas Sanksi Caesar.
Mereka menyatakan bahwa keringanan ini bertujuan untuk mendukung upaya Suriah membangun kembali perekonomiannya serta memerangi terorisme.
Trump sendiri, yang pernah bertemu al-Sharaa di Arab Saudi pada Mei, telah berjanji akan memberi Suriah "kesempatan untuk menjadi hebat" dengan mencabut sanksi.
Baca juga: Pertemuan Bersejarah! Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Tiba di Washington dan Akan Bertemu Trump
Pujian Trump untuk Mantan Tokoh Al-Qaeda
Pertemuan antara kedua pemimpin itu berfokus pada hubungan bilateral, serta isu-isu regional dan internasional, demikian dilaporkan Kepresidenan Suriah.
Meskipun al-Sharaa menerima sambutan yang minim—memasuki Gedung Putih melalui pintu samping tanpa konferensi pers bersama—Trump memuji pemimpin Suriah tersebut.
"Dia berasal dari lingkungan yang sangat keras, dan dia orang yang keras. Saya menyukainya," kata Trump kepada wartawan.
Trump menambahkan bahwa ia akan melakukan segala yang dia bisa "untuk menjadikan Suriah sukses" dan mengaitkannya dengan klaim perdamaian bersejarah di Timur Tengah yang ditengahi AS di Gaza.
Namun, Al Jazeera melaporkan klaim tersebut kontras dengan adanya serangan mematikan harian yang dilancarkan Israel di wilayah Palestina dan Lebanon.
Transformasi Al-Sharaa dan Perjuangan Politik
Konflik Suriah
| Tolak Mundur, Israel Ngotot Kuasai Terus Gunung Tertinggi di Suriah, Tambah Area Pendudukan |
|---|
| Suriah Murka, 60 Tentara Israel Rebut Tanah di Sekitar Gunung Hermon |
|---|
| Putin Bangun Hubungan Baru dengan Suriah, Rusia 'Move On' dari Rezim al-Assad |
|---|
| Bantuan Tiba di Suwayda, PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan Parah Akibat Konflik dan Pengungsian |
|---|
| Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.