Imbas Topan Kalmaegi dan Fung-Wong, Harga Sembako hingga BBM di Filipina Diprediksi Melonjak Tajam
Hal ini terjadi mengingat dua bencana tersebut hadir mendekati musim liburan natal di mana harga-harga bahan pangan sendiri dipastikan akan melonjak
Menanggapi hal tersebut, Cua mengingatkan bahwa kebijakan yang dilakukan Roque ini berpotensi tak akan sepenuhnya terlaksana di lapangan.
Cua sendiri menilai daftar harga yang diterbitkan DTI hanyalah "panduan".
Ia menilai keputusan kenaikan harga pada akhirnya tetap akan berada di tangan produsen sepenuhnya.
Berdasarkan panduan harga "noche buena" yang dirilis DTI pada Minggu (10/11/2025), 95 dari 256 item pangan yang biasa disajikan saat Natal telah mengalami kenaikan harga tahun ini.
Lebih dari 129 item lainnya diketahui masih memertahankan harga yang sama dari 2024, sementara enam item lainnya justru lebih murah setelah DTI berkoordinasi dengan produsen.
Kenaikan harga pada 95 unit stok (SKUs) disebabkan oleh mahalnya biaya bahan baku, kemasan, dan tenaga kerja.
Harga BBM dan Tagihan Listrik Ikut Melambung
Tak hanya di retail, kekhawatiran terkait kenaikan harga juga dirasakan di sektor krusial lainnya seperti bahan bakar minyak (BBM)
Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga bahan bakar di Filipina pada Selasa ini (11/11/2025).
Pada Selasa ini harga bensin terpantau naik dengan rataan sekitar 50 sen peso atau Rp 141,50 per liter dari harga sebelumnya.
Sementara itu solar meningkat 1 peso (Rp 283) per liter dari harga sebelumnya.
Kenaikan ini merupakan penyesuaian harga keenam yang terjadi secara berturut-turut untuk bensin dan ketiga untuk solar.
Adapun menurut Presiden Jetti Petroleum, Leo Bellas kenaikan BBM ini sendiri terjadi karena faktor global yang lebih memberikan pengaruh besar pada distribusi minyak.
"Harga solar global tetap tinggi pasca-sanksi Barat terhadap Rusia yang merupakan eksportir utama solar," jelas Leo Bellas,
Selain BBM dan Sembako, tagihan listrik bagi 8 juta pelanggan Manila Electric Co. (Meralco) juga diperkirakan ikut naik.
Hal ini bisa terlihat dalam data tagihan listrik per November yang naik 15 sen peso (Rp 42,45) per kWh menjadi 13,4702 peso (Rp 3.812,07) per kWh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.