Fakta-Fakta Ledakan Mobil di Dekat Situs Bersejarah Red Fort India: Setidaknya 10 Orang Tewas
Sebuah mobil meledak di dekat Red Fort India, Senin (10/11/2025) malam waktu setempat. Setidaknya 8 orang tewas dan puluhan lainnya terluka
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya delapan orang tewas dan 20 orang lainnya terluka setelah sebuah mobil meledak di dekat Red Fort atau Benteng Merah di Delhi, India, saat jam sibuk pada Senin (10/11/2025) malam, Reuters melaporkan.
Namun, jumlah korban berbeda-beda menurut berbagai sumber.
CNN melaporkan terdapat 10 korban tewas dan 30 orang luka-luka, sementara France24 menyebut 13 orang tewas.
Kronologi
Dilansir New York Post, sebuah mobil awalnya terlihat melaju perlahan mendekati objek wisata penting di ibu kota India tersebut.
Namun, mobil itu tiba-tiba meledak setelah berhenti di lampu merah.
Ada tiga orang di dalam kendaraan tersebut saat ledakan terjadi, lapor BBC.
Seorang mantan pemilik mobil telah ditangkap, kata pihak berwenang tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, menurut NDTV.
“Banyak dari mereka yang terluka tidak dalam kondisi stabil,” ujar Dr. Manish Kumar Jha, dokter di Rumah Sakit Lok Nayak, kepada wartawan di Delhi.
“Sebuah ledakan terjadi di kendaraan itu. Penumpang di dalam kendaraan dan orang-orang di sekitarnya terkena dampaknya,” ujar Komisaris Polisi Delhi, Satish Golcha, kepada wartawan.
Rekaman pascaledakan memperlihatkan api besar berwarna oranye dan asap hitam pekat membumbung dari mobil yang hancur, sementara warga panik berlarian meninggalkan area tersebut.
Seorang saksi mata, Suman Mishra, mengatakan ia sedang berada di stasiun kereta Red Fort ketika ledakan terjadi.
Ledakan itu membakar sedikitnya enam mobil dan tiga becak di tengah jalan.
Baca juga: Warga India Ngamuk di Jalanan, Desak Pemerintah Bertindak Gegara Kepulan Polusi Makin Parah
“Saya sedang di stasiun metro, menuruni tangga, ketika mendengar suara ledakan. Saya berbalik dan melihat api. Orang-orang mulai berlarian,”
ujarnya kepada Reuters.
Ledakan tersebut berasal dari mobil Hyundai i20, menurut Menteri Dalam Negeri Federal India, Amit Shah.
“Kami sedang menjajaki semua kemungkinan dan akan melakukan investigasi menyeluruh,” kata Shah kepada wartawan.
Stasiun-stasiun kereta utama di seluruh India, termasuk di ibu kota keuangan Mumbai dan negara bagian Uttar Pradesh, kini berada dalam status siaga tinggi, menurut para pejabat.
Tentang Red Fort
Ledakan ini mengejutkan seluruh negeri, terutama karena terjadi di dekat landmark ikonis India.
Benteng Merah (Red Fort), atau dikenal di India sebagai Lal Qila, adalah benteng era Mughal abad ke-17 yang dinamai berdasarkan dinding batu pasir merahnya yang megah.
Situs Warisan Dunia UNESCO ini dikunjungi jutaan orang setiap tahun.
Terletak hanya sekitar 8 km dari gedung parlemen India, monumen ini menjadi lokasi pidato Hari Kemerdekaan yang disampaikan oleh Perdana Menteri India setiap tahun.
Respons Perdana Menteri
Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan menegaskan bahwa pihak berwenang akan mengungkap penyebab ledakan tersebut.
“Belasungkawa bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai dalam ledakan di Delhi tadi malam,” tulis Modi di platform X.
“Semoga para korban luka segera pulih.”
Kejanggalan di Lokasi Kejadian
Ketika tim forensik dan antiteror datang ke TKP, mereka tidak menemukan kawah, pecahan peluru, atau pelet di lokasi kejadian.
Mengutip Times of India, meski situasi tersebut membingungkan penyelidik, penjelasan yang masuk akal mulai muncul.
Beberapa ahli menilai kawah mungkin tidak terbentuk karena mobil sedang bergerak saat ledakan terjadi.
“Bisa jadi bahan kimia yang sangat mudah terbakar menyebabkan ledakan ini. Kemungkinan merupakan bahan peledak kelas tinggi,” ujar seorang sumber, yang mengisyaratkan kemungkinan penggunaan campuran amonium nitrat dan RDX.
Namun, laporan analisis forensik yang lebih rinci nantinya akan memastikan atau membantah teori tersebut.
Baca juga: Pria India Sandera 17 Anak di Sekolah Akting
Seluruh pihak terkait kini dalam penyelidikan, dan Badan Investigasi Nasional (NIA) diperkirakan akan mengambil alih kasus yang awalnya ditangani oleh Kepolisian Delhi.
Jejak Kepemilikan Mobil
Penyelidikan awal menuntun polisi kepada seorang pria bernama Salman dari Gurgaon, yang diduga pemilik mobil i20 bernomor polisi HR 26 7674 yang terlibat dalam ledakan tersebut.
Salman mengatakan kepada polisi bahwa ia telah menjual mobil itu kepada seseorang bernama Devendra pada bulan Maret.
Polisi kemudian menghubungi RTO (Regional Transport Office) untuk menelusuri data transaksi dan pemilik berikutnya.
Beberapa identitas yang digunakan diduga palsu, salah satunya bahkan terkait dengan seorang warga Pulwama, kata polisi.
Banyaknya kepemilikan atas kendaraan itu menimbulkan kecurigaan, mengingat pola seperti ini sering digunakan kelompok teroris dalam serangan SVB-IED (Suicide Vehicle-Borne Improvised Explosive Device).
Mengingat terdapat tiga orang di dalam mobil, polisi menduga kendaraan tersebut kemungkinan merupakan mobil sewaan, sebab serangan bunuh diri biasanya hanya melibatkan satu atau dua pelaku.
Fokus Penyelidikan
Menteri Dalam Negeri Amit Shah menyebut aspek penting yang kini menjadi perhatian, adalah analisis rekaman dari lebih dari 230 kamera CCTV di area sekitar.
Analisis ini diharapkan dapat membantu polisi menelusuri rute kendaraan dan memastikan nomor registrasi.
Para penyidik masih berhadapan dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab, termasuk identitas tiga orang di dalam mobil dan alasan penggunaan plat nomor luar kota.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.