4 Jet Tempur Siluman Terbaik yang Lahir dari 3 Negara: Amerika Serikat, China, dan Rusia
Inilah 4 pesawat tempur siluman tercanggih di dunia, yang diproduksi oleh 3 negara besar: AS, China, Rusia.
Ringkasan Berita:
- Inilah 4 pesawat tempur siluman tercanggih di dunia
- Pesawat tempur siluman adalah pesawat militer yang dirancang agar sulit dideteksi oleh radar, inframerah, maupun sistem sensor musuh.
- Keempat jet tempur siluman ini diproduksi oleh 3 negara besar: AS, China, Rusia
TRIBUNNEWS.COM – Dua dekade lalu, pesawat tempur siluman masih dianggap langka dan bersifat eksperimental.
Kini, jet tempur siluman modern mulai bermunculan.
Pesawat tempur siluman adalah pesawat militer yang dirancang agar sulit dideteksi oleh radar, inframerah, maupun sistem sensor musuh.
Saat ini, terdapat empat jet tempur paling siluman di dunia, yang berasal dari 3 negara besar yakni Amerika Serikat, China, dan Rusia.
Mengutip AeroTime, pesawat siluman modern menggabungkan dua pendekatan utama, yakni siluman pasif dan siluman aktif.
Siluman pasif berfokus pada meminimalkan jejak alami pesawat (radar, inframerah, dan visual), sementara siluman aktif melibatkan sistem penanggulangan elektronik yang dirancang untuk menipu atau mengacaukan sensor musuh.
Namun, penampang radar (Radar Cross Section/RCS) tetap menjadi ukuran utama untuk menentukan seberapa mudah sebuah pesawat dideteksi.
Semakin kecil nilai RCS, semakin sulit pesawat tersebut dilacak oleh radar musuh.
Berfokus pada RCS, berikut empat jet tempur paling siluman di dunia saat ini.
1. F-22 Raptor
Produsen: Lockheed Martin, Amerika Serikat
Kunci utama “kesiluman” F-22 Raptor terletak pada desain planform (bentuk sayap pesawat) nya.
Setiap tepi pesawat diselaraskan secara presisi agar memantulkan gelombang radar ke arah lain, bukan kembali ke sumbernya.
Bukan menggunakan sambungan panel biasa, F-22 memakai tepi bergerigi untuk menyebarkan gelombang radar, sementara tepi belakangnya dibuat miring untuk mencegah pantulan langsung.
Baca juga: Belanda Jual 18 Unit Jet Tempur F-16 dengan Harga Rp19.200 kepada Rumania
Bodi pesawat dilapisi material penyerap radar (RAM) berupa cat bola besi yang mengubah gelombang radar menjadi panas, bukan pantulan balik.
Bagian intake (saluran masuk udara ke mesin jet) dan tepi depan dilindungi komposit penyerap radar, sementara bilah turbin disamarkan dengan busa RAM agar tak memantulkan sinyal radar.
Pelapis modern kini jauh lebih tahan lama dibandingkan generasi awal RAM yang digunakan pada B-2 dan F-117, serta mampu menahan kecepatan supersonik dan kondisi cuaca ekstrem, meski tetap memerlukan perawatan cermat.
F-22 pernah menjadi simbol dominasi udara Amerika, tetapi biayanya yang sangat tinggi membuat produksinya dibatasi.
Pada 2011, program ini resmi dihentikan dan Amerika Serikat beralih ke F-35 Lightning II, yang lebih efisien dan ramah ekspor.
2. F-35 Lightning II
Produsen: Lockheed Martin, Amerika Serikat
Meski F-35 tidak se-“sunyi” F-22 dari arah depan, jet ini unggul dalam banyak aspek berkat integrasi teknologi yang lebih luas.
Seperti F-22, bentuk tubuh F-35 dirancang untuk membelokkan radar menjauh dari sumber pantulan.
Setiap sisi pesawat dimiringkan secara hati-hati, dan hidungnya dibuat tajam untuk mengurangi refleksi.
Ruang senjata internal memungkinkan pesawat membawa rudal dan bom tanpa mengganggu profil silumannya.
Sementara kanopi berwarna emas dilapisi indium-timah-oksida untuk mengurangi pantulan radar dari kokpit.
Berbeda dari F-22 yang melapisi RAM di atas permukaannya, F-35 mengintegrasikan RAM ke dalam struktur komposit, membuatnya lebih tahan lama.
Sistem pendingin canggih juga menyamarkan panas mesin dengan membuangnya ke sayap dan udara sekitar.
Dengan total anggaran seumur hidup mencapai 1,5 triliun dolar AS, F-35 adalah proyek jet tempur termahal dalam sejarah.
Meski begitu, dengan lebih dari 1.150 unit dikirimkan ke berbagai negara, F-35 kini menjadi jet tempur paling banyak digunakan di dunia.
3. Chengdu J-20 “Mighty Dragon”
Produsen: Chengdu Aircraft Corporation, China
J-20 memiliki tanda radar yang sedikit lebih besar dibandingkan F-22 dan F-35, namun tetap jauh lebih sulit dideteksi dibandingkan pesawat tempur konvensional seperti F-15.
Silumannya paling efektif dari arah depan, sementara dari samping dan belakang lebih mudah terdeteksi.
J-20 menggunakan desain planform yang mirip dengan F-22, dengan hidung tajam dan intake supersonik tanpa pengalih untuk menyamarkan mesin.
Seluruh senjata disimpan di ruang internal.
Kelemahannya ada pada tanda panas inframerah.
China juga menggunakan lapisan RAM di seluruh badan pesawat, meski detail teknologinya masih dirahasiakan.
4. Sukhoi Su-57 (Felon)
Produsen: United Aircraft Corporation, Rusia
Desainer: Sukhoi
Jet tempur siluman andalan Rusia ini mengambil pendekatan yang berbeda.
Dari arah depan, Su-57 cukup sulit dideteksi namun sisi dan bagian belakangnya lebih mudah terlihat dibandingkan F-22 atau F-35.
Pesawat ini menggunakan bentuk planform serupa dan ruang senjata internal, tetapi mesin gandanya yang besar dan terpisah membuatnya lebih terekspos terhadap radar.
Filosofi desain Rusia lebih berfokus pada “bertarung dulu, bersembunyi kemudian”, berbeda dengan Amerika yang mengedepankan tak terlihat sejak awal.
Dengan rudal R-37M jarak jauh yang bisa ditembakkan dari lebih dari 200 mil, serta sistem radar 360 derajat, Su-57 dirancang untuk berburu pesawat siluman musuh.
Pesawat ini sangat lincah berkat vektor dorong 3D dan mampu bertahan lama di udara, menjadikannya ancaman mematikan dalam pertempuran jarak jauh.
Apakah Ada Jet Tempur Siluman Lainnya?
Menurut AeroTime, sejumlah negara kini tengah mengembangkan pesawat tempur siluman baru pada berbagai tahap.
Korea Selatan misalnya mengembangkan KF-21 Boramae, jet generasi 4,5 dengan fitur siluman meski belum memiliki ruang senjata internal.
Versi lanjutannya, KF-21EX, direncanakan lebih canggih.
Proyek lain yang tengah dikembangkan antara lain:
1. Korea Selatan: KF-21 Boramae
Status: Prototipe
Tingkat Siluman: Sedang (direncanakan lebih tinggi)
2. Rusia: Su-75 Checkmate
Status: Dalam pengembangan
Tingkat Siluman: Tinggi (diharapkan)
3. China: FC-31 / J-35
Status: Dalam pengembangan
Tingkat Siluman: Tinggi (diharapkan)
4. Amerika Serikat: F-47 (NGAD)
Status: Dalam pengembangan
Tingkat Siluman: Ekstrem (direncanakan)
5. Inggris, Jepang, Italia: Tempest (GCAP)
Status: Dalam pengembangan
Tingkat Siluman: Ekstrem (direncanakan)
6. Prancis, Jerman, Spanyol: NGF (FCAS)
Status: Dalam pengembangan
Tingkat Siluman: Ekstrem (direncanakan)
Baca juga: Media Prancis Ejek Belgia karena Beli Jet Tempur F-35: Wilayah Udaranya Terlalu Kecil
NGAD, GCAP dan FCAS adalah program pengembangan jet tempur generasi keenam, tetapi ditujukan untuk negara yang berbeda.
Mengutip nationalinteretst.org, NGAD (Next Generation Air Dominance) adalah program untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, sementara GCAP (Global Combat Air Programme) adalah proyek multinasional yang melibatkan Inggris, Jepang, dan Italia.
Sementara itu, Future Combat Air System (FCAS) adalah sistem tempur Eropa yang sedang dikembangkan oleh Dassault Aviation, Airbus dan Indra Sistemas.
Pesawat generasi keenam nantinya akan menggabungkan kemampuan siluman dengan kerja sama drone, kecerdasan buatan (AI), dan kemampuan peperangan elektronik yang lebih canggih.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
| Lisa Mariana Jadi Tersangka di 2 Laporan, Ayu Aulia Singgung Kasus Dugaan Penipuan sang Selebgram |
|
|---|
| Imbas Topan Kalmaegi dan Fung-Wong, Harga Sembako hingga BBM di Filipina Diprediksi Melonjak Tajam |
|
|---|
| Kata Suku Anak Dalam Tempat Ditemukannya Bilqis, Serahkan Korban saat Tahu Ada Berita Penculikan |
|
|---|
| Deolipa Yumara Ungkap Risiko jika Vadel Badjideh Ajukan Kasasi, Sayangkan Langkah Banding |
|
|---|
| Film Kolaborasi Ernest Prakasa & Vino G. Bastian, Lupa Daratan Tayang di Netflix 11 Desember 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.