Senin, 17 November 2025

Tank Israel Menggila, Tembaki Pasukan Perdamaian UNIFIL di Perbatasan Lebanon Selatan

Ketegangan memuncak di perbatasan Lebanon–Israel setelah tank Merkava militer Israel menembaki personel penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon

Anews/File
SERANGAN ISRAEL - Tank Israel menembaki pasukan UNIFIL di Lebanon, dengan peluru mendarat hanya 5 meter dari posisi penjaga perdamaian. PBB menuding Israel melanggar gencatan senjata, mencatat lebih dari 1.000 aktivitas darat dan pergerakan tank Israel di wilayah UNIFIL sejak 2024. 

Ringkasan Berita:
  • Tank Israel menembaki pasukan UNIFIL di Lebanon, dengan peluru mendarat hanya 5 meter dari posisi penjaga perdamaian.
  • PBB menuding Israel melanggar gencatan senjata, mencatat lebih dari 1.000 aktivitas darat dan pergerakan tank Israel di wilayah UNIFIL sejak 2024, membuat alasan Israel dinilai tak lagi kredibel.
  • Presiden Aoun menyebut langkah itu ancaman terhadap kedaulatan dan meminta pengaduan resmi ke Dewan Keamanan PBB.

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan di perbatasan Lebanon–Israel kembali meningkat setelah Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) melaporkan adanya serangan terbaru yang dilakukan pasukan Israel.

Insiden itu menyasar personel penjaga perdamaian UNIFIL di wilayah Lebanon pada Minggu (16/11/2025).

Dalam pernyataan resminya, UNIFIL mengungkapkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan dari tank Merkava yang ditempatkan di dalam wilayah Lebanon.

Peluru senapan mesin berat dilaporkan mendarat sekitar 5 meter dari posisi personel penjaga perdamaian.

Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini memaksa UNIFIL mundur dari lokasi setelah tank tersebut kembali ke posisi Israel sekitar 30 menit kemudian.

Insiden ini langsung memicu kekhawatiran baru, mengingat UNIFIL berada di wilayah tersebut untuk menjaga stabilitas dan memantau pelaksanaan gencatan senjata.

Militer Israel mengklaim tembakan itu merupakan "kesalahan identifikasi" yang dipicu oleh kondisi cuaca buruk.

Dalam pernyataan tersebut, Israel menyebut bahwa para prajuritnya mengira patroli UNIFIL sebagai “orang yang mencurigakan” di dekat garis perbatasan, sehingga tentara Israel memutuskan melepaskan tembakan peringatan.

Israel Dituding Langgar Gencatan Senjata

Namun, penjelasan itu tidak meredakan kekhawatiran internasional, terutama karena insiden serupa telah terjadi berulang kali sepanjang tahun.

Baca juga: Lebanon Ngadu ke PBB, Sebut Pembangunan Tembok Israel Langgar Garis Biru

Dalam laporan resmi PBB, disebut bahwa antara 21 Oktober 2024 dan 20 Februari 2025, terdapat setidaknya 39 insiden di mana posisi atau aset UNIFIL terdampak secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas militer Israel.

Selain itu, menurut laporan The National, UNIFIL mencatat lebih dari 1.000 aktivitas darat Israel sejak gencatan senjata, termasuk tank Israel yang menyeberang perbatasan ke wilayah UNIFIL.

Alasan itu membuat serangan Israel terhadap pada pasukan perdamaian PBB dinilai tidak lagi bisa dianggap sebagai insiden tunggal atau sekadar kesalahpahaman.

Latar belakang konflik berkepanjangan Israel–Hizbullah, serta operasi harian Israel di Lebanon, menambah keraguan bahwa alasan “cuaca buruk” dapat diterima secara logis.

Perang Baru di Perbatasan Lebanon–Israel Meningkat

Situasi di perbatasan Lebanon–Israel semakin memanas, ketegangan meningkat bukan hanya karena tembakan tank Merkava yang hampir mengenai personel UNIFIL.

Ketegangan juga meningkat karena langkah Israel mendirikan tembok beton seluas sekitar 4.000 meter persegi hingga melintasi Garis Biru, batas yang menjadi acuan utama untuk mencegah klaim wilayah yang saling tumpang tindih antara Israel dengan Lebanon

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved