Tank Israel Menggila, Tembaki Pasukan Perdamaian UNIFIL di Perbatasan Lebanon Selatan
Ketegangan memuncak di perbatasan Lebanon–Israel setelah tank Merkava militer Israel menembaki personel penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon
Israel beranggapan bahwa pembangunan tembok beton merupakan kelanjutan dari rencana pertahanan yang dimulai sejak 2022, menyusul meningkatnya ketegangan dan konflik di kawasan perbatasan.
Dengan dibangunnya tembok ini, Israel berharap dapat mencegah infiltrasi kelompok bersenjata dan mengurangi resiko serangan roket atau penyusupan yang dapat membahayakan warga sipil maupun personel militer.
Namun, Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan bahwa pembangunan tembok beton oleh Israel di sepanjang perbatasan selatan merupakan pelanggaran.
Pemerintah Lebanon menilai langkah Israel sebagai tindakan sepihak yang mengubah status quo dan merusak komitmen terhadap stabilitas perbatasan.
Aoun menyebut pembangunan tembok oleh Israel sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan Lebanon yang dapat memicu eskalasi baru, terutama di tengah meningkatnya insiden penembakan dan kontak militer di perbatasan.
Sebagai bentuk antisipasi atas situasi yang terus memburuk, Presiden Aoun meminta pemerintah untuk segera mengajukan keluhan resmi ke Dewan Keamanan PBB.
Ia memperingatkan bahwa langkah Israel membangun tembok di luar batas resmi Garis Biru tidak hanya pelanggaran teknis, tetapi juga ancaman langsung terhadap stabilitas kawasan.
Situasi yang memanas ini dikhawatirkan memperburuk kerentanan kawasan dan membuka jalan bagi konflik yang lebih luas jika tidak segera ditangani.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.