Konflik Iran Vs Israel
Wamenlu Iran: Serangan AS-Israel Hancurkan Fasilitas, tapi Program Nuklir Masih Utuh
Iran menegaskan program nuklirnya tetap utuh meski fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan rusak akibat serangan AS–Israel.
Ringkasan Berita:
- Iran menegaskan program nuklirnya tetap utuh meski fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan rusak akibat serangan AS–Israel.
- Wamenlu Saeed Khatibzadeh mengatakan kerusakan hanya menghancurkan infrastruktur, bukan pengetahuan inti.
- AS menilai serangan itu bisa menghambat program selama dua tahun.
- IAEA belum mendapat akses ke lokasi. Iran juga mulai memulihkan program rudalnya, dengan dugaan bantuan perusahaan Tiongkok.
TRIBUNNEWS.COM – Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menegaskan bahwa program nuklir Teheran masih “utuh” meski sejumlah fasilitasnya hancur akibat serangan Amerika Serikat (AS) dan Israel pada Juni lalu.
CNN melaporkan, pernyataan itu disampaikan dalam wawancara eksklusif pada Minggu (16/11/2025).
Menurut Khatibzadeh, serangan gabungan tersebut telah merusak infrastruktur penting di fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Ia mengakui, “banyak mesin dan bangunan” hancur.
Dirinya menekankan bahwa inti program nuklir mereka tetap berdiri karena bertumpu pada “pengetahuan lokal yang tersebar di seluruh negeri berpenduduk 90 juta jiwa”.
“Ini bukan negara yang bisa Anda bom lalu berharap semuanya musnah,” ujarnya kepada CNN.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengeklaim bahwa Fordow “hancur total”.
Namun, penilaian awal intelijen AS menunjukkan ketiga fasilitas itu hanya mengalami kerusakan parah, dengan potensi menghambat program nuklir Iran selama dua tahun.
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan tidak ada pengayaan uranium yang berlangsung “saat ini” karena fasilitas pengayaan negara itu ikut diserang.
Reuters melaporkan, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Rabu lalu menyatakan pemeriksaan stok uranium Iran “terlambat” dan inspektur belum diizinkan memasuki lokasi yang dibom.
Meski demikian, Khatibzadeh menolak mengomentari apakah proses pengayaan masih berjalan di fasilitas lain.
Ia menegaskan kembali posisi Teheran bahwa program nuklir Iran hanya bertujuan untuk pembangkit energi, bukan senjata.
“Delusi untuk menghapus pengayaan di Iran bukanlah pilihan,” katanya.
Baca juga: Menlu Iran: Fasilitas Nuklir Fordow Rusak Parah setelah Dibom AS
Dalam wawancara yang sama, Khatibzadeh juga membahas program rudal Iran.
Ia menyebut, kemampuan militer Iran “sah” dan saat ini berada dalam tahap “perbaikan dan pemulihan” pasca gencatan senjata yang ditengahi AS pada Juni.
CNN sebelumnya melaporkan adanya tanda-tanda pembangunan kembali program rudal balistik Iran, meski sanksi PBB baru diberlakukan kembali.
Sumber intelijen Eropa kepada CNN mengatakan, perusahaan Tiongkok diduga membantu Iran membangun kembali program rudalnya, termasuk pengiriman natrium perklorat—bahan baku propelan rudal—sejak akhir September.
Khatibzadeh menambahkan bahwa Iran memiliki hubungan “sangat dekat” dengan Tiongkok dan Rusia, hubungan yang menurutnya sudah terjalin jauh sebelum meningkatnya ketegangan dengan Washington.
Ditanya soal pesan untuk pemerintahan AS, ia menjawab, “Negara ini adalah peradaban tertua yang masih hidup. Bangsa ini ahli bertahan.”
Mengenal Fasilitas Nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan
Berikut ini profil ringkas tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan;
1. Fasilitas Nuklir Fordow (Fordow Fuel Enrichment Plant / FFEP)
Lokasi: Pegunungan dekat kota Qom, sekitar 100 km selatan Teheran.
Fungsi utama: Pengayaan uranium tingkat menengah hingga tinggi.
Karakteristik:
- Dibangun di dalam gunung untuk meningkatkan ketahanan terhadap serangan udara.
- Diungkap keberadaannya pada 2009 oleh AS, Prancis, dan Inggris.
- Menampung ratusan centrifuge IR-1 dan IR-6.
Peran strategis: Fasilitas yang dianggap paling sensitif karena dapat memproduksi uranium tingkat 20–60 persen.
2. Fasilitas Nuklir Natanz (Natanz Fuel Enrichment Plant / FEP)
Lokasi: Provinsi Isfahan, Iran tengah.
Fungsi utama: Pusat pengayaan uranium terbesar Iran.
Karakteristik:
- Kompleks luas dengan bangunan bawah tanah yang diperkuat.
- Menampung ribuan centrifuge IR-1 dan IR-2.
Pernah jadi target sabotase:
- Serangan siber Stuxnet 2010).
- Ledakan dan serangan misterius pada 2020–2021.
Peran strategis: Jantung program pengayaan Iran dan lokasi dengan volume produksi tertinggi.
Baca juga: Putin Telepon Netanyahu, Bicara soal Rencana Trump di Gaza dan Nuklir Iran
3. Fasilitas Nuklir Isfahan (Isfahan Nuclear Technology Center / INTC)
Lokasi: Kota Isfahan, Iran tengah.
Fungsi utama: Konversi uranium dan riset nuklir.
Karakteristik:
- Mengolah yellowcake menjadi uranium hexafluoride (UF6), bahan baku pengayaan.
- Mencakup laboratorium riset, reaktor uji, dan fasilitas metalurgi.
- Bukan pusat pengayaan, tetapi rantai penting dalam produksi bahan bakar nuklir.
Peran strategis:Menyediakan material dasar bagi pengayaan di Fordow dan Natanz.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Konflik Iran vs Israel
Iran
Israel
Meaningful
Program Nuklir
Amerika Serikat
Saeed Khatibzadeh
Donald Trump
Abbas Araghchi
IAEA
Konflik Iran Vs Israel
| Iran Bersumpah Tak Akan Setop Produksi Uranium Meski Dikepung Barat, Sinyal Perang Timteng Berkobar? |
|---|
| Iran Sebut Trump Munafik: Larang Nuklir Teheran, Tapi AS Lanjutkan Uji Senjata Atom |
|---|
| AS Kerahkan Puluhan Pesawat Tanker KC-135 ke Qatar, Mau Bantu Israel Geruduk Iran Lagi? |
|---|
| Media Barat Gempar, Informasi Bocor Soal Jet Su-35 Siluman Rusia Diborong Iran: Jumlahnya Puluhan! |
|---|
| Penampakan Jet Tempur MiG-29 Rusia Terbang di Langit Iran, Perang Lawan Israel Segera Lanjut? |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/TAK-ADA-RADIASI-Gambar-fasilitas-pengayaan-nuklir-Fordow-Iran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.