Jumat, 21 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Dunia atas Resolusi DK PBB untuk Gaza, Hamas Tolak Gagasan AS yang Dinilai Rugikan Palestina

Dunia merespons beragam soal resolusi DK PBB untuk Gaza; Hamas menolak keras rencana AS yang dinilai merugikan Palestina.

PBB
RESOLUSI DK PBB - Foto yang diambil melalui laman resmi PBB menunjukkan para anggota Dewan Keamanan PBB tengah melakukan voting rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza pada Rabu (4/5/2025). Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi rancangan Amerika Serikat (AS) mengenai masa depan Gaza dengan dukungan 13 negara. 

Menurut pemerintahan Israel, resolusi tersebut menekankan pelucutan senjata Gaza serta deradikalisasi wilayah tersebut.

Israel juga menyebut keputusan itu akan memperkuat integrasi regional dan memperluas Perjanjian Abraham.

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir bahkan melontarkan pernyataan ekstrem.

Ia mengatakan bahwa jika resolusi ini membuka jalan bagi negara Palestina merdeka, para pejabat senior Otoritas Palestina “harus dibunuh” dan Presiden Mahmoud Abbas “dipenjara”.

Otoritas Palestina Dukung Resolusi

Otoritas Palestina (PA) menyatakan dukungan penuh.

Dalam keterangan resminya, PA mengatakan resolusi tersebut menegaskan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta mendirikan negara merdeka.

Kementerian Luar Negeri Palestina menekankan pentingnya implementasi cepat demi memastikan aliran bantuan kemanusiaan, rekonstruksi Gaza, dan mencegah pengungsian lebih lanjut.

Rusia dan Tiongkok Abstain

Rusia dan Tiongkok—dua anggota permanen—memilih abstain.

Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyebut rencana itu “mengabaikan partisipasi Palestina” dan berpotensi memperkokoh pemisahan Gaza dari Tepi Barat.

Baca juga: Indonesia Bakal Kirim 20 Ribu TNI ke Gaza, MUI: Jangan Sampai Masuk Jebakan Amerika Serikat

Ia memperingatkan bahwa AS tidak boleh mengubah resolusi ini menjadi “eksperimen tak terkendali” di wilayah pendudukan.

Perwakilan Tiongkok, Fu Cong, mengatakan rancangan tersebut “tidak jelas dalam banyak isu krusial”.

Ia menyebut ketidakjelasan itu mencakup struktur dan mandat pasukan multinasional serta hubungan rencana tersebut dengan solusi dua negara.

Prancis, Inggris, AS, dan Indonesia Sambut Baik

Prancis menyatakan dukungan penuh dan menyebut resolusi ini penting untuk mempercepat upaya perdamaian, termasuk aliran bantuan kemanusiaan dan pelucutan senjata Hamas.

Inggris juga mendukung dan menekankan perlunya mengerahkan pasukan multinasional serta membuka seluruh penyeberangan untuk memastikan bantuan tanpa hambatan ke Gaza.

Menteri Luar Negeri Yvette Cooper mengatakan langkah ini harus diikuti dorongan nyata menuju solusi dua negara.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved