Kamis, 20 November 2025

Berita Viral

Pejabat Jepang Membungkuk, Pejabat China Memasukkan Tangan ke Saku, Momen Dua Pejabat Viral

Di tengah memanasnya hubungan kedua negara, viral pejabat Jepang tampak membungkuk di hadapan mitranya dari China.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar Weibo 潇湘晨报
CHINA VS JEPANG - Tangkap layar Weibo 潇湘晨报, memperlihatkan Masaaki Kanai, Kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, tampak membungkuk di hadapan Liu Jinsong, Kepala Departemen Urusan Asia Kementerian Luar Negeri China, Selasa (18/11/2025). Hubungan China dan Jepang memanas buntut pernyataan PM Jepang mengenai Taiwan. 

Ringkasan Berita:
  • Hubungan China dan Jepang memanas buntut pernyataan PM Jepang mengenai Taiwan
  • PM Jepang menyebut serangan China terhadap Taiwan yang mengancam kelangsungan hidup Jepang, dapat memicu respons militer
  • Pernyataan itu pun merembet ke sektor ekonomi dan hiburan


TRIBUNNEWS.COM 
- Foto dan video seorang pejabat senior Jepang yang tampak membungkuk di hadapan mitranya dari China menjadi viral di media sosial.

Dilansir media Jepang Kyodo News, foto tersebut memperlihatkan Masaaki Kanai, Kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, berdiri bersama rekannya, Liu Jinsong, setelah pertemuan mereka pada Selasa (18/11/2025) di Kementerian Luar Negeri China.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara, mengatakan di Tokyo bahwa pihak Jepang tidak diberitahu sebelumnya mengenai liputan pers atas momen pasca-pertemuan tersebut, yang memperlihatkan Liu, Kepala Departemen Urusan Asia Kementerian Luar Negeri China, berdiri dengan tangan di dalam saku.

Dalam pertemuan itu, keduanya gagal menjembatani perbedaan pendapat terkait pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan pada 7 November lalu yang memicu ketegangan diplomatik bilateral.

Sejumlah pengguna media sosial China merespons foto tersebut dengan memujinya sebagai “foto terbaik” tahun ini.

Ada pula yang mengatakan Liu terlihat seperti “guru yang sedang menegur siswa yang gagal ujian.”

CHINA VS JEPANG - Tangkap layar Weibo 潇湘晨报, memperlihatkan Masaaki Kanai, Kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, tampak membungkuk di hadapan Liu Jinsong, Kepala Departemen Urusan Asia Kementerian Luar Negeri China, Selasa (18/11/2025). Hubungan China dan Jepang memanas buntut pernyataan PM Jepang mengenai Taiwan
CHINA VS JEPANG - Tangkap layar Weibo 潇湘晨报, memperlihatkan Masaaki Kanai, Kepala Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, tampak membungkuk di hadapan Liu Jinsong, Kepala Departemen Urusan Asia Kementerian Luar Negeri China, Selasa (18/11/2025). Hubungan China dan Jepang memanas buntut pernyataan PM Jepang mengenai Taiwan (Tangkap layar Weibo 潇湘晨报)

Sementara itu, China dan Jepang saling melontarkan kritik di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari yang sama.

Seorang utusan China mengecam pernyataan Takaichi dan mengklaim Jepang tidak layak mencalonkan diri sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, lapor Kantor Berita Xinhua.

Perwakilan Jepang membantah pernyataan Fu Cong, Perwakilan Tetap China untuk PBB, dengan menyebut komentar itu tidak berdasar dan menegaskan bahwa Tokyo telah berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan global.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu bahwa pernyataan Takaichi telah melanggar norma dasar hubungan internasional dan menantang tatanan dunia pascaperang.

"Negara seperti itu tidak dapat memikul tanggung jawab menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan tidak memenuhi syarat menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB," kata Mao.

Ia kembali memperingatkan bahwa jika Tokyo menolak mencabut pernyataan Takaichi, "China tidak akan punya pilihan selain mengambil tindakan balasan yang tegas dan terukur," serta menegaskan bahwa segala konsekuensi akan ditanggung pihak Jepang.

Baca juga: China Peringatkan Warganya untuk Tidak Pergi ke Jepang, Saham Perusahaan Pariwisata Anjlok

Ketegangan antara China dan Jepang

Mengutip The Economic Times, perselisihan diplomatik yang memanas antara China dan Jepang kini merembet ke sektor perdagangan, pariwisata, hingga hiburan, menghantam sejumlah sektor ekonomi Jepang yang rentan.

Bermula dari pernyataan Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, kini dengan cepat berkembang menjadi kebuntuan yang semakin meluas.

Pada 7 November lalu, Takaichi menyatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan yang mengancam kelangsungan hidup Jepang, dapat memicu respons militer.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved