Kamis, 20 November 2025

Pertemuan 2+2: Jepang dan Indonesia Sepakat Perluas Kerjasama Keamanan Maritim

Jepang dan Indonesia sepakat memperkuat kerja sama keamanan maritim dalam pertemuan 2+2 di Tokyo, menanggapi meningkatnya tensi kawasan Indo-Pasifik.

Editor: Eko Sutriyanto
Richard Susilo
KERJASAMA INDONESIA JEPANG - Menteri Pertahanan Shinjiro Koizumi (Kiri) mengundang Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin (Kanan) naik kapal pengawal "Kumano" dan berkeliling bagian dalam kapal. Setelah itu, pindah ke kapal selam baru "Jingei" dengan bobot standar 3.000 ton, panjang total 84 meter dan lebar 9,1 meter 

Ringkasan Berita:
  • Jepang dan Indonesia mencapai kesepakatan memperluas kerja sama keamanan maritim dalam pertemuan 2+2 di Tokyo. 
  • Kedua negara menegaskan pentingnya kolaborasi menghadapi dinamika Laut China Timur dan Selatan serta mendorong transfer peralatan pertahanan, peningkatan pertukaran pejabat, dan kepatuhan hukum internasional.
  • Kunjungan Menhan RI ke kapal perang dan kapal selam Jepang menjadi bagian penguatan hubungan strategis

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pemerintah Jepang dan Indonesia sepakat memperluas kerja sama di bidang keamanan maritim di tengah meningkatnya aksi hegemonik China di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Kesepakatan ini sejalan dengan seruan Perdana Menteri Sanae Takaichi untuk mewujudkan Indo-Pacific Free and Open (FOIP) sebagai pilar utama diplomasi Jepang.

Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan 2+2 di Iikura Residence, Minato-ku, Tokyo, Senin (17/11/2025).

Pertemuan format 2+2 kali ini merupakan yang ketiga dalam empat tahun terakhir sejak 2021. Hadir dari pihak Jepang Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Shinjiro Koizumi.

Dari Indonesia hadir Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Menlu Motegi menegaskan bahwa situasi keamanan internasional semakin menantang dan kedua negara perlu memperkuat kolaborasi sebagai sesama negara maritim.

Baca juga: Jepang Pertimbangkan untuk Ekspor Kapal Perusak Abukuma ke Indonesia

“Lingkungan keamanan internasional memburuk, dan kita menghadapi berbagai tantangan. Sangat penting bagi kedua negara untuk bekerja sama,” ujarnya.

Menlu Sugiono berharap hubungan pertahanan Jepang–Indonesia akan membawa manfaat lebih luas bagi stabilitas kawasan.

“Saya berharap kerja sama ini bermanfaat bukan hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi kawasan,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemerintah sepakat memperkuat konsultasi dan mendorong transfer peralatan pertahanan dari Jepang ke Indonesia.

Selain itu, kedua negara juga berkomitmen meningkatkan pertukaran antar pejabat pertahanan serta menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap hukum internasional, terutama terkait dinamika di Laut China Timur dan Laut China Selatan.

Indonesia dianggap berada pada posisi strategis jalur maritim yang menghubungkan Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Timur.

Di tengah meningkatnya investasi infrastruktur China yang memperluas pengaruh ekonominya, Indonesia tetap menjalankan kebijakan luar negeri non-blok dan terus memperdalam kemitraan strategis dengan Jepang sejak hubungan bilateral ditingkatkan pada 2023.

“Kerja sama antara dua negara demokrasi dan negara maritim ini sangat penting,” kata Menlu Motegi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved