Senin, 24 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dulu Sesumbar Perang Berhenti dalam 24 Jam, Presiden AS Donald Trump: Ukraina Tak Tahu Terima Kasih!

Saat kampanye kepresidenannya tahun lalu, Trump sesumbar kalau dia akan menengahi perdamaian dalam waktu 24 jam.

Penulis: Hasiolan E.P.G
Facebook The White House
ZELENSKY KUNJUNGI AS - Foto diambil dari Kantor Presiden Ukraina, Jumat (22/8/2025) memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky (kanan) berfoto bersama Presiden AS Donald Trump (kiri) di Gedung Putih saat Zelensky berkunjung ke Washington, AS, untuk membicarakan masalah perang Rusia-Ukraina, pada hari Senin (18/8/2025). 

Dulu Sempat Sesumbar, Presiden AS Donald Trump: Ukraina Tak Tahu Terima Kasih!

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Minggu (23/11/2025) menyebut Ukraina sebagai pihak yang tidak tahu“berterima kasih” atas dukungan Washington terhadap invasi Rusia.

Lontaran pernyataan Trump ini terjadi ketika perwakilan AS dan Ukraina bertemu di Jenewa untuk pembicaraan tentang proposal untuk menghentikan perang.

“‘KEPEMIMPINAN’ UKRAINA TELAH MENYATAKAN NOL TERIMA KASIH ATAS UPAYA KAMI,” tulis Trump di platform Truth Social-nya.

Baca juga: NATO Tersentak, Belanda Kirim Tentara ke Polandia: Amankan Bantuan Militer Buat Ukraina Lawan Rusia

Trump juga kembali menyatakan rasa frustrasi atas “CATASTROPHE MANUSIA”, perang yang berlarut.

Dia juga menyerang pendahulunya Joe Biden, namun justru tidak memberikan kecaman langsung terhadap Moskow.

"Tembakan Trump ke Ukraina dan sekutu AS mencerminkan kejengkelan AS atas perang, yang dimulai Rusia," begitu ulasan TMT, dikutip Senin (24/11/2025).

AGENDA PERTUKARAN WILAYAH - Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membahas agenda pertukaran wilayah di Gedung Putih, Washington, Senin, 18 Agustus 2025.
AGENDA PERTUKARAN WILAYAH - Pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membahas agenda pertukaran wilayah di Gedung Putih, Washington, Senin, 18 Agustus 2025. (X/@WhiteHouse)

Sempat Sesumbar

Rasa frustasi Trump atas perang yang tak kunjung berhenti ini jelas berbeda dari apa yang pernah dia lontarkan.

Saat kampanye kepresidenannya tahun lalu, Trump sesumbar kalau dia akan menengahi perdamaian dalam waktu 24 jam.

Namun, upaya diplomatik sporadisnya cuma membuat sedikit kemajuan.

Trump sekarang justru menghadapi kritik keras dari dalam partainya sendiri atas rencana 28 poin baru yang sedang dibahas di Jenewa yang akan memberikan beberapa tujuan perang utama Rusia.

Baca juga: AS Ultimatum Ukraina: Beri Waktu Seminggu Buat Setuju Damai dengan Rusia atau Tak Lagi Dapat Senjata

Meski Trump sebelumnya mengatakan dia kecewa pada Putin, dia jarang mengkritik pemimpin Kremlin secara langsung atau mengutuk invasi, alih-alih menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam posting media sosial hari Minggu, dia mengkritik negara-negara Eropa yang katanya terus membeli minyak dari Rusia dan menyebut Biden “Cerek Joe” karena memberi senjata Ukraina “gratis, gratis, gratis.”

Satu-satunya penyebutan Putin dalam posting panjang adalah mengklaim bahwa presiden Rusia berpikir "Sekarang adalah kesempatan saya!" untuk menyerang Ukraina hanya karena "Sleepy Joe" Biden berada di kantor.

Zelensky telah berulang kali mengucapkan terima kasih atas dukungan militer AS yang besar kepada Ukraina, yang terus digunakan untuk memerangi pasukan pendudukan Rusia di garis depan yang luas.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved