Virus Monkeypox
BERITA TERBARU Virus Monkeypox, Batam Siapkan 6 Ruang Isolasi hingga Perbedaannya dengan Cacar Biasa
Virus semakin mengkhawatirkan, Batam siapkan 6 ruang isolasi hingga cari tahu apa perbedaannya dengan cacar biasa.!
Penulis:
Bunga Pradipta Pertiwi
Editor:
Pravitri Retno W
Cacar Air

Melansir dari World Health Organization (WHO) menjelaskan kalau cacar air disebabkan oleh infeksi primer dengan virus varicella-zoster (VZV).
Cacar air sangat mudah ditularkan melalui pernapasan atau kontak langsung dengan lesi kulit orang yang menderita.
Gejala-gejala pertama yang muncul setelah masa inkubasi 10-21 hari seperti demam, malaise hingga ruam gatal yang khas.
Cacar air umumnya sembuh sendiri secara bertahap, yang menghilang selama 7-10 hari.
Selama proses penyembuhan yang nantinya ruam akan berubah menjadi ruam ini masih bisa menularkan virus.
Cacar air dapat dicegah dengan imunisasi dan berbagai formulasi vaksin yang berfungsi sebagai antigen tunggal dan dalam kombinasi dengan vaksin campak, gondok dan rubela.
Cacar Monyet

Masa inkubasi virus monkeypox dari terinfeksi hingga timbulnya gejala berkisar 5 hingga 21 hari.
Ada dua periode invasi yaitu pada lima hari pertama ditandai demgan demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.
Kemudian periode kedua adalah periode erupsi kulit, pada tiga hari pertama akan munculnya ruam pada wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan ataupun kaki.
Bentuk ruamnya ada yang berisi cairan kecil, melepuh yang diikut kerak sekitar 10 hari dengan jumlah yang cukup banyak.
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 14 hingga 21 hari.
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.
Monkeypox hanya dapat didiagnosis secara pasti di laboratorium dengan berbagai tes mulai dari darah ataupun serum.
Baca: Mengenal Tanda-tanda Virus Monkeypox seperti yang Dialami Warga Nigeria di Singapura
Baca: WHO: 34.000 Orang di Eropa Terinfeksi Campak Hanya Dalam Kurun Waktu Dua Bulan
5. Batam dan Riau Waspada

Berkaitan dengan hal tersebut pun sejumlah wilayah yang menjadi perbatasan dengan Indonesia pun mulai di perhatikan.
Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Batam telah memasang 2 thermal detection (pemindai suhu) di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau.
Hal ini dilakukan untuk membantu Dinas Kesehatan Kota Batam dalam menimalisir masuknya virus cacar monyet yang sedang hangat dibicarakan di Singapura.
Menurut Koordinator Kantor KKP wilayah kerja Batam dr Tiara Sesialia, hingga saat ini, kondisi Batam masih terbilang aman dan nihil temuan.
"Jangan cemas, Batam aman dan nihil temuan," kata dr Tiara, melalui telepon, Senin (13/5/2019).
6. Batam Sediakan 6 Ruang Isolasi

Selain memasang thermal detection, Dinkes Batam juga telah menyiapkan 6 ruang isolasi bagi penumpang yang terindikasi terjangkit cacar monyet.
Ada 2 ruangan di RSUD Embung Fatimah dan 4 di RSBP Sekupang.
"Mudah-mudahan wabah ini tidak masuk ke Batam," kata Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi.
Pihaknya juga tetap bersiaga dan terus memeriksa setiap penumpang yang masuk melalui pelabuhan feri internasional.
Selain warga luar, warga Batam yang ingin berpergian atau masuk ke Batam dari Singapura dan Malaysia juga tetap diperiksa.
(Tribunnews.com/Bunga)