Selasa, 2 September 2025

Pasang Alat Kontrasepsi Tapi Takut ke Rumah Sakit Saat Pandemi? Pil KB Bisa Jadi Alternatif

Pandemi virus corona (Covid-19) membuat pasangan subur disarankan menunda kehamilan untuk sementara waktu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
https://www.freepik.com/
Ilustrasi alat kontrasepsi 

Dr Bambang menjelaskan, bagi akseptor yang ingin melakukan metode lainnya seperti suntik KB, tentunya mereka harus mendatangi faskes seperti rumah sakit.

Namun saat ini banyak rumah sakit yang turut membantu menangani pasien Covid-19 karena semakin terbatasnya tempat perawatan pasien virus tersebut, hal inilah yang membuat kaum perempuan khawatir.

"Kalau suntik (KB) itu kan kekurangannya adalah harus dilakukan oleh tenaga medis ya, dalam hal ini bisa bidan, bisa dokter. Jadi mau nggak mau pasien harus datang ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit, jadi seperti itu kalau suntik," tutur Bambang.

Bambang pun kembali menekankan memilih metode kontrasepsi pil KB dianggap sebagai alternatif terbaik bagi akseptor di masa pandemi ini.

Cukup diam saja di rumah dan mengkonsumsi pil KB secara rutin setiap harinya sesuai dengan apa yang telah dianjurkan.

"Ya sekarang tidak menutup kemungkinan kan semua rumah sakit mau nggak mau harus siap menerima pasien Covid ya. Jadi sekarang ya bisa dikatakan tidak bisa memilah-milah rumah sakit mana yang tidak merawat Covid sih memang," kata Bambang.

Namun bagi perempuan yang telah hamil di masa pandemi, menurutnya tidak perlu khawatir.

Karena mereka tetap bisa melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Khusus untuk perempuan yang mengalami kehamilan saat pandemi, ia meminta pihak keluarga maupun suami untuk terus mendukung melalui  penerapan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan.

"Namun bagi ibu yang sudah hamil di masa pandemi, jangan khawatir, jangan malah takut periksa ke rumah sakit, jangan takut periksa ke dokter ya. Jadi tetap terapkan protokol kesehatan yang baik dan benar, tentu saja dengan dukungan dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya ya, itu saya yakin sih akan aman," tegas Bambang.

Perlu diketahui, pandemi Covid-19 yang berlangsung di Indonesia sejak Maret 2020 telah mendorong penurunan angka pada perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi.

Pada periode tersebut, data yang dimiliki Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mencatat ada lebih dari 420 ribu kehamilan yang tidak direncanakan akibat penurunan penggunaan tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah melalui BKKBN mengimbau agar masyarakat disiplin dalam mengikuti program KB serta menggunakan kontrasepsi demi memperoleh kehamilan yang direncanakan.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina mengatakan bahwa selama masa pandemi ini, program KB terancam gagal karena terbatasnya akses masyarakat ke faskes.

Menurut Eni, berbagai pertimbangan membuat pasangan usia subur memutuskan untuk tidak mendatangi faskes untuk memperoleh pelayanan KB.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan