Rabu, 3 September 2025

Tips Kesehatan

Apa itu Kafein? Berikut Penjelasan, Kandungan, dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Simak penjelasan tentang kafein, makanan dan minuman apa saja yang mengandung kafein, dan manfaatnya bagi kesehatan.

Penulis: Triyo Handoko
pixabay.com
Ilustrasi kopi. Simak penjelasan tentang kafein, makanan dan minuman apa saja yang mengandung kafein, dan manfaatnya bagi kesehatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Kafein yang terkandung dalam makanan atau minuman seperti kopi dan teh memiliki manfaat bagi tubuh.

Faktanya, kafein sebagai stimulan alami ini adalah salah satu bahan yang paling umum digunakan di dunia.

Umumnya, penggunaan kafein sebagai stimulan supaya menjaga tubuh agar tetap terjaga dan tidak mudah mengantuk, terutama dengan minum kopi.

Selain itu, kafein sering dibicarakan karena efek negatifnya yang bisa menyebabkan gangguan sulit tidur dan kecemasan.

Baca juga: 5 Tips Merawat Peralatan Dapur Berbahan Kayu Agar Awet dan Terhindar dari Jamur Serta Bau Tak Sedap

Baca juga: Tips Mengatasi Tekanan Darah Tinggi, Konsumsi 8 Jenis Makanan Berikut Ini

Namun, penelitian juga melaporkan bahwa kafein memiliki berbagai manfaat kesehatan.

Dilansir laman Health Line, berikut penjelasan tentang apa itu kafein, apa yang terkandung di dalamnya, dan apa saja manfaatnya bagi kesehatan.

Apa Itu Kafein?

Ilustrasi kopi, satu minuman yang mengandung kafein
Ilustrasi kopi, satu minuman yang mengandung kafein (kaboompics.com)

Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao.

Kafein bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat untuk membantu tubuh tetap terjaga dan mencegah timbulnya kelelahan.

Sejarawan melacak teh yang diseduh pertama kali pada 2737 SM.

Kemudian kopi ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Ethiopia yang disebutkan membuat energi ekstra yang diberikan pada kambingnya.

Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami: Tidur Cukup hingga Perbanyak Minum Air

Baca juga: Tips Lakukan Diet Enak Tanpa Menyiksa

Minuman ringan berkafein memasuki pasar pada akhir 1800-an.

Saat ini, 80% populasi dunia mengonsumsi produk berkafein setiap hari dan jumlah ini meningkat hingga 90% untuk orang dewasa di Amerika Utara.

Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke aliran darah.

Kemudian kafein bergerak ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Efek utama kafein ada di otak dan berfungsi memblokir efek adenosin.

Efek pada adenosin merupakan neurotransmitter yang membuat otak rileks.

Biasanya, level adenosin menumpuk sepanjang hari sehingga menyebabkan semakin lelah dan merangsang ingin tidur.

Kafein membantu Anda tetap terjaga dengan menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya.

Sehingga menghalangi efek adenosin yang menyebabkan berkurangnya kelelahan.

Kafein juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitter dopamin dan norepinefrin.

Kombinasi ini selanjutnya menstimulasi otak dan meningkatkan keadaan gairah, kewaspadaan, dan fokus.

Karena memengaruhi otak, kafein sering disebut sebagai obat psikoaktif.

Selain itu, kafein cenderung memberikan efeknya dengan cepat pada tubuh.

Misalnya, jumlah yang ditemukan dalam satu cangkir kopi membutuhkan waktu sedikitnya 20 menit untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efektivitas penuh.

Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein

Kafein secara alami ditemukan dalam biji, kacang-kacangan, atau daun tanaman tertentu.

Sumber alami ini kemudian dipanen dan diproses untuk menghasilkan makanan dan minuman berkafein.

Berikut adalah jumlah kafein yang ada dalam porsi 8 ons (240 mL) dari beberapa minuman populer:

- Espresso mengandung kafein sebesar 240–720 mg;

- Kopi mengandung kafein sebesar102–200 mg;

- Yerba mate mengandung kafein sebesar 65–130 mg;

- Minuman energi mengandung kafein sebesar 50–160 mg;

- Teh yang diseduh mengandung kafein sebesar 40–120 mg;

- Minuman ringan mengandung kafein sebesar 20–40 mg;

- Minuman kakao mengandung kafein sebesar 2–7 mg;

- Susu coklat mengandung kafein sebesar 2–7 mg.

Beberapa makanan juga mengandung kafein. Misalnya, 1 ons (28 gram) coklat susu mengandung 1–15 mg, sedangkan 1 ons coklat hitam mengandung 5–35 mg.

Kafein juga dapat ditemukan dalam beberapa resep atau obat bebas seperti obat flu, alergi, dan nyeri.

Selain itu, kafein juga merupakan bahan umum dalam suplemen penurun berat badan.

Manfaat Kafein bagi Kesehatan

Berikut manfaat kafein untuk kesehatan tubuh:

- Perlindungan hati

Kopi dapat mengurangi risiko kerusakan hati (sirosis) sebanyak 84%. Ini dapat memperlambat perkembangan penyakit, meningkatkan respons pengobatan, dan menurunkan risiko kematian dini.

- Umur panjang

Minum kopi dapat menurunkan risiko kematian dini sebanyak 30%, terutama bagi wanita dan penderita diabetes.

- Risiko kanker menurun

Minum 2–4 cangkir kopi per hari dapat mengurangi risiko kanker hati hingga 64% dan risiko kanker kolorektal hingga 38%.

- Perlindungan kulit

Mengonsumsi 4 atau lebih cangkir kopi berkafein per hari dapat menurunkan risiko kanker kulit hingga 20%.

- Mengurangi risiko Multiple Sclerosis

Peminum kopi mungkin memiliki risiko hingga 30% lebih rendah terkena multiple sclerosis (MS).

- Pencegahan asam urat

Minum 4 cangkir kopi secara teratur per hari dapat mengurangi risiko pengembangan asam urat hingga 40% pada pria dan 57% pada wanita.

- Kesehatan usus

Mengonsumsi 3 cangkir kopi sehari selama 3 minggu dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas bakteri usus yang menguntungkan.

(Tribunnews/Triyo)

Artikel Tips Kesehatan lainnya di sini.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan