Kamis, 2 Oktober 2025

Menkes Budi Gunadi Kejar Target Angka Stunting Nasional Turun ke Level 17 Persen Tahun Ini

Menkes menjelaskan hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bahwa status stunting turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen.

Penulis: Reynas Abdila
Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rakernas BKKBN, Rabu (25/1/2023). Budi Gunadi mengatakan masalah stunting sangat kompleks ada intervention spesific di luar bidang kesehatan dan intervention spesific yang merupakan tupoksi di bidang kesehatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan Presiden Joko Widodo mengharapkan angka stunting secara nasional bisa ditekan sampai 14 persen di 2024.

Menkes menjelaskan hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan bahwa status stunting turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen.

“Secara nasional sudah turun dan ada memang beberapa provinsi yang turunnya cukup drastis, tahun ini kita mengejar penurunan ke angka 17 persen agar momentum ke 14 persen bisa terjadi,” urainya dalam virtual conference sosialisasi kebijakan intervensi percepatan stunting, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Dana Desa dan APBD Bisa Dipakai untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Budi Gunadi mengatakan masalah stunting sangat kompleks ada intervention spesific di luar bidang kesehatan dan intervention spesific yang merupakan tupoksi di bidang kesehatan.

“Penelitian WHO bilang 70 persen penyebab stunting bisa atasi dengan intervention spesific di luar bidang kesehatan, itu sebabnya stunting dikoordinasikan oleh kantor Wakil Presiden dan meminta BKKBN mengkordinasikan hal-hal tersebut,” urai Menkes.

Menkes bertutur bahwa Kementerian Kesehatan memegang 30 persen tanggung jawab di intervention spesific agar program-program dinas kesehatan bisa berjalan.

“Di Kemenkes kita ada 11 program yang diarahkan ke dua fase pertumbuhan yaitu ibu hamil dan fase setelah melahirkan utamanya umur 6-24 bulan,” ucap Budi Gunadi.

Menurutnya, ada alasan mengapa Kemenkes mengejar dua fase tersebut karena penyebab stunting dominan terjadi di momentum tersebut.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan menyasar kelompok intervensi di kelompok remaja putri kelas 7 dan kelas 10.

“Intervensinya adalah kasih tablet tambah darah karena remaja putri ini kalau bisa sebelum hamil mereka jangan anemia, jadi setiap intervensi kita ada pengukurannya sekarang,” ungkap Menkes.

Baca juga: Seperti Negara Maju, Menkes Berambisi DKI Jakarta Level Stunting Berada di Angka Lima Persen

Intervensi kedua adalah ibu hamil, pemerintah akan memberikan tablet tambah darah dan dipastkan gizi tercukupi.

“Gimana cara ngukurnya pemeriksaan ANC (Antenatal Care) kita naikan jadi enam kali dan ada USG sehingga pada saat USG kita bisa melihat pertumbuhan janinnya normal atau tidak, nah kalau tidak normal kita perlu intervensi,” pungkas Menkes.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved