Sabtu, 6 September 2025

Komplikasi Hipertensi Bebani Ekonomi Keluarga karena Biaya Pengobatan Mahal

Perlu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, deteksi dini, dan pengendalian tekanan darah guna mengurangi beban ekonomi

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Konferensi Pers Beban Ekonomi Akibat Komplikasi Hipertensi di Jakarta, Jumat, 23 Februari 2024. 

Dia mengatakan ada 2 pendekatan yang dapat dipilih untuk meningkatkan akurasi diagnosis hipertensi.

Pendekatan pertama adalah diagnosis hipertensi dengan menggunakan dua metode pemeriksaan tekanan darah yaitu pemeriksaan di klinik dan di luar klinik secara bersamaan.

Pendekatan ini adalah yang paling akurat untuk diagnosis hipertensi tetapi memerlukan penyebaran sarana alat pengukur tekanan darah yang merata di
masyarakat.

Tampaknya, pada saat ini, pendekatan untuk menegakkan diagnosis hipertensi melalui pemeriksaan tekanan darah di klinik dan di luar klinik belum dapat dipilih menjadi strategi nasional di Indonesia.

Pendekatan ini dapat dilakukan secara terbatas di perkotaan bagi mereka yang memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah. Pendekatan kedua adalah diagnosis hipertensi menggunakan pemeriksaan tekanan darah di klinik dimana pemeriksaan dilakukan dengan protokol yang baku seperti yang dianjurkan oleh pedoman tatalaksana hipertensi yang ada.

Pemeriksaan tekanan darah di klinik pada saat ini terkesan belum mengikuti protokol yang baku.

Protokol pemeriksaan tekanan darah yang baku di klinik memerlukan usaha ekstra yang dapat menjadi tantangan jika dilakukan di klinik yang sibuk atau mempunyai tenaga kesehatan yang terbatas.

Baca juga: Hati-Hati, Tidak Hanya Diabetes, Konsumsi Makanan Manis Bisa Berisiko Hipertensi

Protokol pemeriksaan tekanan darah dapat dibaca dalam Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi tahun 2018 yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia.

"Agar pengukuran tekanan darah di klinik dapat dilakukan sesuai protokol yang baku diperlukan penyebaran informasi dan pelatihan tenaga kesehatan oleh semua pemangku kepentingan,” jelasnya.

“Saat ini diperlukan strategi nasional untuk deteksi hipertensi yang akurat di Indonesia. Strategi ini terutama ditujukan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah di klinik sesuai protokol yang baku dengan cara penyebaran informasi dan pelatihan tenaga kesehatan tentang tata cara pemeriksaan tekanan darah yang benar oleh semua pemangku kepentingan,” tambahnya.

Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), Ketua Panitia The 18th Annual Scientific meeting of Indonesian Society of Hypertension (InaSH) 2024 mengatakan, acara ilmiah InaSH ke-18 kali ini akan membahas tentang capaian dan perkembangan terakhir mengenai tata laksana hipertensi.

"Bahasan utama tetap mengenai penelitian terkini untuk terapi, diagnosis dan pencegahan kerusakan organ target," ungkap dr Ario.

InaSH kali ini melibatkan pembicara dari dalam dan luar negeri seperti tahun-tahun sebelumnya dan tetap akan menampilkan produk ilmiah dari Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia berupa konsensus panduan tata laksana hipertensi yang sulit dikontrol.

"Hal ini merupakan bukti komitmen InaSH untuk tetap memberikan arah terapi bagi seluruh dokter ini Indonesia demi kesehatan pasien hipertensi," kata dr Ario.

Berdasarkan data dari BPJS, klaim terbesar di tahun 2023 masih dipegang oleh penyakit jantung dengan besaran 17,63 triliun.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan