Minggu, 10 Agustus 2025

Katarak Bisa Dialami Anak Muda Usia di Bawah 20 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya 

Beberapa penderita mengeluh kesulitan melihat pada malam hari sehingga membutuhkan cahaya yang lebih terang. 

DOK. Dean McGee Eye Institute
Ilustrasi penyakit katarak. Tingginya penderita katarak di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh letak geografis yang berada di daerah khatulistiwa.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Katarak penyebab 80 persen kebutaan usia 50 tahun ke atas. Namun, katarak juga bisa terjadi pada usia muda.

Hal ini diungkapkan oleh Praktisi kesehatan masyarakat, Ngabila Salama.

"Katarak di bawah 20 tahun atau disebut dengan istilah early onset cataract atau juvenile cataract juga pernah ditemukan," ungkap Salama pada keterangannya, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Tidak Asal, Ketahui 5 Hal Harus Diperhatikan Sebelum Operasi Katarak

Gejala yang dirasakan kaburnya penglihatan seperti tertutup kabut asap. 

Jika makin tebal kekeruhan lensanya maka akan semakin tebal asap yang menutupi dan tidak bisa melihat sama sekali. 

Beberapa penderita mengeluh kesulitan melihat pada malam hari sehingga membutuhkan cahaya yang lebih terang. 

Baca juga: Tidak Asal, Ketahui 5 Hal Harus Diperhatikan Sebelum Operasi Katarak

Pandangan terhadap warna terang menjadi berkurang dan cenderung menguning. 

Sensitivitas terhadap cahaya menjadi tinggi atau fotofobia. 

Jika melihat objek dengan satu mata saja akan terlihat seperti ganda. 

Sebanyak 90 persen informasi untuk manusia ditangkap melalui mata (visual).

Tingginya penderita katarak di Indonesia ternyata dipengaruhi oleh letak geografis yang berada di daerah khatulistiwa. 

Salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi sebagai penyebab utama katarak ialah usia karena proses degenerasi lensa (katarak senilis). 

Lebih lanjut, Ngabila ungkap beberapa faktor penyebab katarak di usia muda atau bawah 20 tahun.

1. Katarak yang dibawa bayi baru lahir (katarak kongenital) akibat infeksi virus TORCH selama kehamilan (toksoplasma, rubella, citomegalovirus / CMV, dan herpes).

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan