Minggu, 28 September 2025

Pencegahan Stunting

Ikhtiar Membangun Masa Depan Lewat Upaya Pencegahan Stunting di Desa Sokawera

Jalan yang ditempuh untuk percepatan penurunan kasus stunting adalah mendirikan Rumah Anak SIGAP di sejumlah daerah, termasuk Desa Sokawera, Banyumas.

Penulis: timtribunsolo
Editor: Sri Juliati
Tribunnews.com/Facundo Chrysnha P
Fasilitator Rumah Anak SIGAP Sokawera Banyumas mengukur tinggi badan anak usia dini, Selasa (19/11/2024). 

"Jika ada anak yang berat badan dan tinggi badan tidak naik sebulan saja, kami sarankan untuk segera konsultasi dengan bidan atau dokter," tambahnya.

Berdasarkan data terbaru, jumlah anak stunting di Desa Sokawera per Desember 2023 kini mencapai 84 balita.

Keberadaan Rumah Anak SIGAP sebagai usaha percepatan penurunan stunting di Desa Sokawera mendapatkan apresiasi dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarat Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr Novita Sabjan.

Novita mengaku salut dengan langkah para pengurus Rumah Anak SIGAP Sokawera. Terlebih pendampingan yang diberikan berfokus pada anak-anak dengan masalah gizi.

"Permasalahan gizi atau stunting erat kaitannya dengan pola asuh, sehingga intervensi ini lebih tepat karena akan ada investasi jangka panjang. Tidak hanya satu atau dua bulan, tapi implementasinya pun akan long lasting melalui sejumlah program yang dilakukan," katanya.

Novita pun berharap, intervensi semacam ini dapat diadopsi di banyak desa di Banyumas

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang KKB Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Diah Pancasila Ningrum.

Diah berharap, sejumlah program percepatapan penurunan stunting yang dilakukan Rumah Anak SIGAP Sokawera terus berjalan dan berkelanjutan.

"Saya berharap, program di Rumah Anak SIGAP Sokawera tidak berhenti serta bisa menjadi program yang berkelanjutan," kata dia.

Lebih lanjut Diah menjelaskan, program Rumah Anak SIGAP Sokawera pun melengkapi usaha lain yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas demi mempercepat penurunan angka stunting.

Di antaranya pemberian makanan tambahan (PMT) yang dibagikan secara berkala, Orang Tua Asuh/Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting, serta Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

"Kami juga mendampingi para ibu hamil agar mereka tidak melahirkan anak stunting," ucapnya.

Sementara itu, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry berharap melalui program Rumah Anak SIGAP, orang tua mendapatkan edukasi dan informasi seputar pengasuhan sehingga khususnya usia 0-3 tahun, bahkan sejak dari dalam kandungan. 

"Masa-masa ini merupakan usia krusial di mana anak perlu mendapatkan gizi dan stimulasi yang cukup sehingga tumbuh kembangnya dapat optimal dan tidak menjadi stunting," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan