Stunting di Indonesia
Wapres Sebut Angka Stunting Ditargetkan 14,2 Persen pada 2029 dan 5 Persen pada 2045
Pemerintah berupaya menurunkan jumlah stunting di Indonesia dan berkomitmen prevalensi stunting menjadi 14,2 persen pada 2029 .
Ringkasan Berita:
- Pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah stunting di Indonesia.
- Wapres menyebut pemerintah berkomitmen prevalensi stunting menjadi 14,2 persen pada tahun 2029 dan mencapai 5 persen pada di tahun 2045.
- Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 2024 mencatat, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 19,8 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah stunting di Indonesia.
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka menyebut, pemerintah berkomitmen prevalensi stunting menjadi 14,2 persen pada tahun 2029 dan mencapai 5 persen pada di tahun 2045.
Baca juga: Kemenkes Bakal Ubah Aturan Pemeriksaan Ibu Hamil untuk Menurunkan Angka Stunting
Target tersebut telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), 2024 mencatat, prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 19,8 persen.
“Percepatan penurunan stunting adalah salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Oleh sebab itu, program harus dikawal bersama. Program harus dikeroyok bersama. Kuncinya sinergi pusat dan daerah,"
“Target prevalensi stunting di 2029 adalah 14,2 persen. Di tahun 2024, baru 12 provinsi dengan prevalensi stunting di bawah nasional,” kata Gibran dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting (PPS) 2025 di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: Kolaborasi Cegah Stunting, Herman Deru Tegaskan Pentingnya Tanggung Jawab Bersama
Kolaborasi dibutuhkan untuk memperkuat gerakan #CegahStuntingltuPenting, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dari tingkat provinsi sampai desa, NGO, Swasta, perguruan tinggi, media hingga masyarakat.
Saat ini, pemerintah juga memperkuat komitmen dengan meluncurkan berbagai program unggulan terkait penurunan stunting, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Melalui MBG dimana ibu menyusui. ibu hamil, dan anak balita juga menjadi sasaran program, diharapkan dapat memperbaiki asupan gizi.
Sedangkan dengan CKG, masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatannya.
“Pogram ini menjadi langkah konkret pemerintah menuju Indonesia Emas Bebas,” tutur Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.