Selasa, 26 Agustus 2025

Kemenkes dan FiberStar Upayakan Pemerataan Layanan Kesehatan Digital di RI

7,18 persen Puskesmas di Indonesia belum memiliki akses internet, dan 14,91 persen lainnya masih kesulitan terhubung ke sistem digital kesehatan.

Istimewa
LAYANAN KESEHATAN DIGITAL - Kiri ke kanan: Ketua APTIKNAS DPD Bogor Azka Basil Danish Rahmat, Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan RI Setiaji, S.T, M.Si., National Sales Division Head Fiberstar Syaiful Rahmat, Ketua Umum DPD APTIKNAS Ir. Soegiharto Santoso dan Sapto Handoyo Jati, Government Account Director Fiberstar. Proyek percontohan program Star Health saat ini dijalankan di Sukabumi, Jawa Barat, dan diperluas ke wilayah Indonesia lain. 

Customer Service Assurance Division Head FiberStar, Wisnu Wardhana menegaskan, untuk mencapai Indonesia yang maju, kita perlu memiliki manusia-manusia yang sehat jiwa raganya agar dapat memajukan infrastruktur digital sampai pelosok negeri.

Pihaknya menyarankan penggunaan Starlink untuk area yang tidak terjangkau oleh fiber optik.

FiberStar mendeliver Starlink dengan konsep layanan pengelolaan sistem (manage service) untuk penggunanya, guna memberikan solusi yang pengguna (user) butuhkan.”

Wisnu menjelaskan, Star Health memiliki beberapa keunggulan yang bisa menjadi solusi untuk permasalahan ini, antara lain platform yang sudah berbasis web, layanan farmasi dan laboratorium yang terintegrasi, pendaftaran pasien yang efisien dan pengembangan fitur AI, e-signed dan e-resep yang akan sangat berguna dan memudahkan pengguna aplikasi ini.

Dia menambahkan, aplikasi Star Health telah bersertifikasi PSE dan terintegrasi dengan sistem nasional, menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI).

Teknologi Starlink menurut dia, memungkinkan pengelolaan data yang lebih efisien dan terintegrasi, sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh penjuru Indonesia.

Sebagai bagian dari komitmennya, FiberStar juga meluncurkan kampanye perluasan akses digital di sektor kesehatan dan pendidikan. Hingga tahun depan, FiberStar menargetkan ekspansi jangkauan teknologi Starlink di wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia Timur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tidak hanya kesehatan, sektor pendidikan juga menjadi fokus utama untuk menciptakan generasi unggul yang berdaya saing tinggi di tingkat global.

“Inovasi yang dijalankan FiberStar akan berdampak baik bagi kemajuan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah 3T," ungkap Wisnu.(tribunnews/fin)

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan