Solusi Minimal Invasif Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Mengganggu Fungsi Seksual
Pemilihan terapi yang tepat menjadi krusial, mengingat beberapa pengobatan dapat berdampak pada kualitas hidup pasien.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilihan terapi mengatasi pembesaran prostat yang tepat menjadi krusial, mengingat beberapa pengobatan dapat berdampak pada kualitas hidup pasien.
Menurut dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U, FICS, dokter spesialis urologi RS Abdi Waluyo, terapi prostat sering kali berisiko memengaruhi fungsi seksual, terutama dalam hal ereksi dan ejakulasi.
"Pengobatan dengan obat-obatan bisa menyebabkan efek samping seperti ejakulasi kosong, gangguan libido, disfungsi ereksi, serta badan lemas dan tidak bergairah," ungkapnya dalam seminar di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Prostat adalah kelenjar reproduksi pria yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kemih.
Fungsinya adalah memproduksi cairan semen yang melindungi serta memberi nutrisi pada sperma.
Saat terjadi pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH), terapi konvensional seperti TURP (Transurethral Resection of the Prostate) dan ThuLEP/HoLEP (Laser Enukleasi Prostate) sering digunakan.
Namun, metode ini dapat menghilangkan prostat sepenuhnya sehingga berpotensi menyebabkan gangguan ejakulasi permanen yang memengaruhi kualitas hidup pasien.
Salah satu terapi terbaru yang mulai diterapkan adalah Rezūm Water Vapor Thermal Therapy, yang menggunakan energi uap air panas untuk mengecilkan jaringan prostat yang membesar.
"Dibandingkan metode lain, terapi ini lebih nyaman dan efektif. Prosedurnya sangat cepat, hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit," jelas dr. Adistra.
Keunggulan terapi Rezūm adalah minimal Invasif yakni prosedur singkat tanpa perlu pembedahan besar, mempertahankan fungsi seksual karena tidak menyebabkan gangguan ejakulasi permanen.
Kemudian hasil dirasakan cepat karena efek mulai terasa dalam 2 minggu hingga 1 bulan setelah prosedur dan mengurangi ketergantungan obat karena pasien dapat berhenti mengonsumsi obat prostat.
Metode ini sangat bermanfaat bagi pasien lanjut usia yang sudah mengonsumsi banyak obat untuk penyakit lainnya.
Sebagai salah satu rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai Rezum Center of Excellence (COE) di Asia Pasifik, RS Abdi Waluyo kini menawarkan terapi ini sebagai alternatif bagi pasien dengan pembesaran prostat jinak.
"Dengan metode ini, pasien dapat mempertahankan kualitas hidupnya dengan lebih baik," kata Adistra.
Ribuan Perempuan Meninggal Akibat Kanker Serviks, Revaksinasi HPV Jadi Kunci |
![]() |
---|
Deteksi Kanker di Indonesia Makin Canggih, Kemenkes Berharap Bisa Gaet Pasien dari Mancanegara |
![]() |
---|
Banyak Orang Mencemaskannya, Vidi Aldiano Salahkan Deddy Corbuzier karena Memapahnya Berjalan |
![]() |
---|
Anak Sulung Mpok Alpa Akui Tahu sang Ibu Idap Kanker Payudara dari ART |
![]() |
---|
Waspadai Benjolan di Leher Sejak Dini, Bisa Jadi Gejala Kanker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.