Kamis, 18 September 2025

Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mpok Alpa Berjuang Melawan Kanker saat Hamil, Ketahui Risiko Bagi Ibu dan Janin

Pada tahun 2024, di tengah perjuangannya melawan kanker, Mpok Alpa hamil dan melahirkan anak kembar.

|
Wartakotalive.com/ Arie Puji Waluyo
Mpok Alpa ketika ditemui di kediamannya di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024). 

Jika kanker ditemukan pada trimester awal, pilihan terapi sangat terbatas.
Kemoterapi pada fase ini berisiko tinggi menyebabkan gangguan perkembangan janin. Sementara itu, radioterapi—terutama yang melibatkan area perut—umumnya dihindari.

Trimester Kedua dan Ketiga

Pada trimester kedua dan ketiga, beberapa obat kemoterapi dapat diberikan dengan lebih aman, meskipun tetap memerlukan pengawasan ketat.

Tindakan pembedahan, jika diperlukan, biasanya aman dilakukan pada hampir semua fase kehamilan dengan pengawasan dari tim medis ahli.

2. Peran Tim Medis dan Keluarga 

Dalam menghadapi kondisi ini, pendekatan multidisiplin oleh tim medis sangatlah penting.

Tim ini biasanya terdiri dari dokter spesialis kebidanan onkologi, hematologi onkologi, dokter anak, ahli gizi, hingga psikolog.

“Segala keputusan, mulai dari jenis pengobatan hingga waktu persalinan, harus mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin,” ujar dr. Andhika.

Tak kalah penting, dukungan keluarga juga menjadi faktor besar dalam kesembuhan dan kekuatan mental pasien.

Setelah melahirkan, perjuangan belum selesai.

Beberapa ibu harus segera melanjutkan atau memulai kembali pengobatan kanker yang sempat tertunda. Kondisi tubuh pasca persalinan, ditambah dengan tanggung jawab mengurus bayi baru lahir, membuat masa ini menjadi tantangan berat. Kontrol medis secara rutin sangat dianjurkan.

“Beban fisik dan mental ibu dalam kondisi seperti ini sangat besar. Dukungan keluarga tidak bisa diabaikan,” tegasnya

3. Risiko bagi Ibu dan Janin

Menurut dr. Andhika, kanker saat hamil membawa risiko baik bagi ibu dan janin.

Jika seorang ibu hamil mengidap kanker yang sensitif terhadap hormon misalnya sebagian jenis kanker payudara maka sel kanker bisa tumbuh lebih agresif akibat lonjakan hormon estrogen dan progesteron.

“Karena kehamilan beberapa pengobatan kanker harus ditunda. Hal ini bisa menyebabkan perkembangan kanker lebih lanjut sebelum terapi optimal dimulai,” jelasnya.

Bagi janin, risiko paling besar adalah kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Hal ini bisa terjadi karena proses persalinan harus dipercepat demi memulai pengobatan ibu.

Efek langsung obat kanker terhadap janin sangat bergantung pada jenis obat yang digunakan dan usia kehamilan saat terapi diberikan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan