Jumat, 31 Oktober 2025

Banyak Perempuan Enggan Skrining Kanker Payudara karena Takut dan Merasa Tabu

Rasa takut dan ketidaktahuan terkait kanker payudara jadi alasan utama perempuan enggan melakukan pemeriksaan dini ini.

Tribunnews.com/Rina Ayu
SKRINING KANKER PAYUDARA - Media Discussion “Pendekatan Multidisiplin dalam Perawatan Kanker Payudara di Stadium Lanjut’ dalam rangka bulan kepedulian kanker payudara di Jakarta, Selasa (29/10/2025). Dihadiri Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Sub Spesialis Hematologi Onkologi Medik, DR. dr. Andhika Rahman, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) Dr. Siti Nadia Tarmizi, Dokter radiologi dr. Nina I.S.H. Supit dan Kepala Departemen Medical Check Up MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr. Agnes. 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Subspesialis Hematologi Onkologi Medik DR. dr. Andhika Rahman menjelaskan, penanganan kanker payudara stadium lanjut kini dilakukan dengan pendekatan perawatan multidisiplin.

Pendekatan ini melibatkan kolaborasi berbagai dokter spesialis dan tenaga medis pendukung untuk memberikan perawatan yang komprehensif, personal, dan efektif bagi setiap pasien.

Pendekatan multidisiplin kini menjadi standar emas dalam perawatan kanker payudara stadium lanjut di berbagai rumah sakit besar dunia, dan mulai diterapkan di Indonesia.

“Ini harapan baru bagi pasien untuk tetap hidup dengan kualitas yang baik, meski menghadapi kanker pada tahap lanjut,” tutur dokter di MRCCC Siloam Semanggi ini.

Di Indonesia ada sekitar 400 ribu kasus baru kanker terdeteksi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus. 

Jumlah kasus kanker di Indonesia terus meningkat dan diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada 2050 jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat. Tanpa intervensi yang efektif, beban kanker akan semakin besar, baik dari segi kesehatan masyarakat maupun ekonomi.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved