Tito Karnavian: SDM Jadi Kunci Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia 2045
Tito Karnavian menilai kualitas SDM, bukan SDA, akan menentukan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
Menurut Tito, arah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini sudah sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 melalui program pendidikan dan kesehatan rakyat, seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan beasiswa kedokteran.
Untuk itu, Tito mengajak perguruan tinggi untuk tidak hanya menjadi menara gading, tetapi tampil sebagai penggerak inovasi dan transformasi nasional.
Perguruan tinggi harus berani berinvestasi pada riset, teknologi, dan pengembangan SDM agar mampu mendukung Indonesia dalam menghadapi tatanan dunia baru yang berbasis pengetahuan dan ekonomi digital.
“Perguruan tinggi harus bertransformasi. Dunia berubah cepat, dan kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus jadi pemain utama dalam tatanan global baru,” kata Tito.
Baca juga: Mendagri Tito dan Menpora Erick Kolaborasi Perkuat Industri Olahraga Nasional
Dosen Hukum Internasional Universitas Atma Jaya Yogyakarta Triyana Yohanes menilai, pandangan Tito relevan dengan kondisi global saat ini.
Ia menyebut, Tito berhasil menghadirkan narasi strategis berbasis paradigma konstruktivisme yang sejalan dengan tantangan politik internasional modern.
Pandangan Tito layak dijadikan pijakan kebijakan luar negeri Indonesia. Dunia memang masih dalam paradigma konstruktivisme, meski sering terhambat oleh kekuatan militer negara adidaya,” ujar Triyana.
Triyana menilai, Tito telah menghadirkan kerangka konstruktivisme modern yang berpijak pada data, riset, dan pengalaman empiris.
Ia juga menilai orasi itu bisa menjadi landasan konseptual bagi Indonesia untuk memperkuat posisi di kancah internasional melalui peningkatan kualitas SDM, penguasaan teknologi, serta pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat.
“Saya melihat Tito mendorong Indonesia membangun hegemoni berbasis pengetahuan dan produktivitas ekonomi. Ini jauh lebih berkelanjutan daripada sekadar kekuatan militer,” tambahnya.
Lebih jauh, Triyana juga mengaitkan gagasan Tito dengan pandangan ekonom Ray Dalio dalam buku “How Countries Go Broke”, bahwa negara yang ingin bertahan di tengah siklus utang global harus memperkuat SDM, teknologi, dan tata kelola pemerintahan yang bersih.
Menurutnya, orasi Tito mengandung pesan moral bahwa pemerintahan yang visioner dan bebas korupsi adalah prasyarat bagi Indonesia menjadi kekuatan dominan pada 2045.
“Pembangunan hukum dan tata kelola bersih harus menjadi fondasi. Tanpa itu, potensi besar yang disampaikan Tito akan sulit diwujudkan,” pungkas Triyana.
| Pastikan Peningkatan Layanan Publik, Mendagri dan Menteri PKP Tinjau MPP Kota Semarang |
|
|---|
| Soal Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka KPK, Mendagri: Akan Dinonaktifkan, Wagub Riau Jadi Plt |
|
|---|
| Hadiri Dies Natalis ke-65 UNSRI, Mendagri Tito: Indonesia Punya Modal Kuat Menjadi Negara Maju |
|
|---|
| Gubernur Sumsel dan Mendagri Hadiri Dies Natalis Unsri, Dukung Peranan Perguruan Tinggi Menuju 2045 |
|
|---|
| Mendagri Tito Raih Penghargaan CNN Indonesia Awards 2025 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.