Desainer Indonesia Bersinar di Kuala Lumpur Lewat Busana dan Budaya
Nonita Respati dan Savirra Lavinia curi perhatian karena pendekatan kreatif kuat di Nusantara Runway, Kuala Lumpur.
Di sisi lain, Savirra Lavinia dari Fuguku tampil dengan suara yang tegas tentang etika desain.
Koleksi ready to wear terbarunya kembali membawa nilai keberlanjutan, baik dalam pemilihan material maupun konsep pemberdayaan perempuan.
“Kami ingin membuktikan bahwa keindahan dan tanggung jawab bisa berjalan berdampingan," kat Savirra.
"Menampilkan lini ready-to-wear kami bersama aksesori berkesadaran di Kuala Lumpur adalah langkah besar dalam menyampaikan kisah kami tentang masa depan fesyen Indonesia,” ujarnya.
Ia menggabungkan busana kasual seperti velvet sweater dan straight pants dengan aksesori yang dirancang menggunakan proses lebih ramah lingkungan.
Tas-tas seperti Boxy Bag dan Fugukai tampil sebagai pernyataan artistik sekaligus sosial.
Bagi mereka Nonita, Maritza, dan Savirra tampil di Kuala Lumpur bukan sekadar soal eksposur luar negeri.
Panggung ini menjadi refleksi perjalanan artistik mereka sebagai perancang mode yang terus mencari bahasa kreatif baru.
(Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana)
| ASEAN Fashion Festival 2025, Jakarta Jadi Panggung Talenta Muda Asia Tenggara |
|
|---|
| Raih Penghargaan dari Unesco, Desainer Era Soekamto: Melestarikan Batik Itu Tanggung Jawab Bersama |
|
|---|
| Cara Unik Perkenalkan Jamu Sebagai Warisan Budaya Lewat Fashion, Libatkan Desainer Ichwan Thoha |
|
|---|
| Desainer Hengki Kawilarang Meninggal karena Komplikasi Penyakit, Sebut Badan Sehat Harta Termahal |
|
|---|
| Syahrini Kenang Percakapan dengan Hengki Kawilarang di Telepon, Bicara dari Hati ke Hati |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.