Pemilu 2024
Airlangga Ungkap Hasil Pertemuan dengan PKB hingga PAN: 8 Parpol Tolak Pemilu Proporsional Tertutup
Delapan partai politik di Indonesia sepakat untuk menolak sistem wacana sistem pemilu proporsional tertutup, Minggu (8/1/2023), mulai PAN hingga PKB.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Sri Juliati
Adapun sistem pemilu proporsional tertutup memungkinkan pemilih dalam pemilu legislatif hanya memilih partai, dan bukan calon legislatif.
Sistem itu berbeda dengan proporsional terbuka yang saat ini berlaku, di mana masyarakat bisa memilih para kandidat calon legislatif, dilansir Kompas.tv.

Prabowo Subianto Pastikan Gerindra Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan partainya mendukung sistem proporsional terbuka dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Prabowo Subianto menilai, sistem yang telah diterapkan saat ini lebih demokratis.
"Kita semua seluruh anggota menghendaki terbuka, karena lebih banyak kemungkinan keterwakilan (dari setiap lapisan masyarakat)," kata Prabowo di Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra, Jalan Letjen S Parman, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Minus PDIP dan Gerindra, Tujuh Elite Parpol Parlemen Berkumpul Tolak Sistem Proporsional Tertutup
Prabowo Subianto menjelaskan, melalui sistem proporsional terbuka, memungkikan dalam satu partai di satu daerah pemilihan (dapil) memiliki enam calon legislatif (caleg) dengan latarbelakang yang berbeda-beda.
Ada yang mewakili pemuda, ulama, buruh, hingga petani.
"Jadi yang terbuka lebih membuka keterwakilan lebih demokratis," jelas Prabowo.
Namun, bila sistem proporsional tertutup, kata Prabowo, hanya partai politik yang menentukan siapa kader yang ditunjuk menjadi caleg.
"Nanti kalau tertutup ya DPP (dewan pimpinan pusat) yang menentukan, bukan rakyat dari bawah," katanya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reza Deni, Chaerul Umam, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Pemilu 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.