Senin, 11 Agustus 2025

Pemilu 2024

Airlangga Ungkap Hasil Pertemuan dengan PKB hingga PAN: 8 Parpol Tolak Pemilu Proporsional Tertutup

Delapan partai politik di Indonesia sepakat untuk menolak sistem wacana sistem pemilu proporsional tertutup, Minggu (8/1/2023), mulai PAN hingga PKB.

Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Ketua Umum Partai Politik menyampaikan keterangan pers terkait sikap politik terhadap wacana pemilu proporsional tertutup di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu (8/1/2023). 

Adapun sistem pemilu proporsional tertutup memungkinkan pemilih dalam pemilu legislatif hanya memilih partai, dan bukan calon legislatif.

Sistem itu berbeda dengan proporsional terbuka yang saat ini berlaku, di mana masyarakat bisa memilih para kandidat calon legislatif, dilansir Kompas.tv.

Pertemuan 7 Ketua Umum Partai Politik untuk membahas penolakan mekanisme pemilu proporsional tertutup di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu (8/1/2023).
Pertemuan 7 Ketua Umum Partai Politik untuk membahas penolakan mekanisme pemilu proporsional tertutup di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Minggu (8/1/2023). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Prabowo Subianto Pastikan Gerindra Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan partainya mendukung sistem proporsional terbuka dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Prabowo Subianto menilai, sistem yang telah diterapkan saat ini lebih demokratis.

"Kita semua seluruh anggota menghendaki terbuka, karena lebih banyak kemungkinan keterwakilan (dari setiap lapisan masyarakat)," kata Prabowo di Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra, Jalan Letjen S Parman, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Minus PDIP dan Gerindra, Tujuh Elite Parpol Parlemen Berkumpul Tolak Sistem Proporsional Tertutup

Prabowo Subianto menjelaskan, melalui sistem proporsional terbuka, memungkikan dalam satu partai di satu daerah pemilihan (dapil) memiliki enam calon legislatif (caleg) dengan latarbelakang yang berbeda-beda.

Ada yang mewakili pemuda, ulama, buruh, hingga petani.

"Jadi yang terbuka lebih membuka keterwakilan lebih demokratis," jelas Prabowo.

Namun, bila sistem proporsional tertutup, kata Prabowo, hanya partai politik yang menentukan siapa kader yang ditunjuk menjadi caleg.

"Nanti kalau tertutup ya DPP (dewan pimpinan pusat) yang menentukan, bukan rakyat dari bawah," katanya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Reza Deni, Chaerul Umam, Kompas.tv)

Simak berita lainnya terkait Pemilu 2024

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan