Sabtu, 9 Agustus 2025

Pemilu 2024

Effendi-Budiman Dipanggil Buntut Manuver Temui Prabowo, Waketum Gerindra: Itu Urusan Internal PDIP

Ferry mengatakan pemanggilan etik itu adalah hak internal dari PDIP. Sebaliknya, partai Gerindra enggan mencampuri urusan internal PDIP

Penulis: Igman Ibrahim
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023). Ferry Juliantono menanggapi adanya dua kader PDI Perjuangan (PDIP) yang harus dipanggil karena diduga melanggar etik karena menemui bakal calon presiden Prabowo Subianto. 

"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi," ungkapnya.

Karena itu, kata Budiman, diperlukan sosok yang kepemimpinan yang berasal dari intelejen dan aktivis untuk menghadapi krisis global. Gabungan dua kepimpinan itu diyakini dapat menghadapi berbagai persoalan bangsa.

Baca juga: Puja Puji Kader PDI Perjuangan Saat Bertemu Prabowo Subianto, Begini Respons Ganjar Pranowo

"Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komperhensif," jelasnya.

Aktivis 98 ini pun berbicara mengenai keinginannya untuk mewujudkan dua sila dalam pancasila di Indonesia. Yakni, persatuan Indonesia untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Mudah-mudahan, kami percaya, bahwa sisa usia saya, seusia Pak Prabowo, Pancasila ini terlalu mulia, lima sila ini terlalu mulia. Setidaknya kalau sisa usia saya, Pak Prabowo, dan teman-teman di sini bisa mewujudkan persatuan Indonesia untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan