Rabu, 3 September 2025

pemilu 2024

Budiman Sudjatmiko Punya Misi Satukan Gerindra dan PDIP

Budiman tak berpikir praktis soal capres dan cawapres antar kedua partai. Fokusnya hanya ingin menebalkan persatuan

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023). Pada wawancara tersebut Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan perkembangan politik jelang Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku punya misi untuk mempersatukan dua partai politik, PDIP dan Gerindra. Bukan tanpa alasan, Budiman ingin dua kekuatan politik itu bersatu agar menebalkan persatuan nasional. 

Hal ini disampaikan Budiman dalam wawancara khusus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Satu Kata dari Budiman Sudjatmiko untuk Menilai 3 Capres 2024: Ganjar, Prabowo dan Anies

“Maunya saya begitu (PDIP-Gerindra bersatu), secara konkret bahwa Gerindra bersatu dengan Golkar dan PAN, tambah lebih baik lagi dalam artian persatuannya jadi lebih tebal,” kata Budiman. 

Adapun Budiman tak berpikir praktis soal capres dan cawapres antar kedua partai. Fokusnya hanya ingin menebalkan persatuan bukan sebatas untuk kepentingan pesta demokrasi di 2024 saja, tapi persatuan yang punya komitmen jangka panjang. 

“Kalau soal sepraktis itu nggak menjadi fokus saya. Fokus saya adalah bagaimana menyatukan kekuatan nasional dalam persatuan nasional, kerja sama persatuan nasional yang bukan cuma menghadapi pemilu 2024, tapi saya membayangkan ini adalah seuatu strategis jangka panjang,” kata dia.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Tak Bantah Rencana Satu Panggung dan Dukungan Ke Prabowo

Persatuan jangka panjang yang dimaksud Budiman, yakni agar persatuan itu tak terputus atau mandek setelah perjalanan 5 tahun. Tapi membangun kekuatan politik riil untuk persatuan nasional minimal hingga 2045.

“Cara untuk memastikan bahwa kita tetap bisa punya jangkauan jangka panjang tahap demi tahap tiap 5 tahun tidak putus di tengah jalan, tidak mandek dan tidak belok, adalah kekuatan politik riil yang ada bisa bertemu untuk menyusun persatuan nasional yang strategis, minimal 2045,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko bertemu dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di kediaman Ketum Partai Gerindra itu, di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023) malam.

Adapun pertemuan tersebut berlangsung tertutup selama dua jam. Seusai melakukan pertemuan, Budiman pun menilai bahwa Prabowo menjadi salah satu figur yang layak menjadi pemimpin masa depan.

"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi," ungkapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan