Kamis, 11 September 2025

Pemilu 2024

Kapolri Ungkap Dampak Jika Pemilu 2024 Gagal Dilaksanakan, Singgung Pembangunan hingga Demokrasi

Sigit mengatakan ada sejumlah dampak yang satu di antaranya adalah mengalami kemunduran pada proses pembangunan.

Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bacakan rilis akhir tahun 2023 di Mabes Polri, Rabu (27/12/2023). Listyo Sigit Prabowo mengungkap dampak jika Pemilu Serentak 2024 gagal dilaksanakan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengungkap dampak jika Pemilu Serentak 2024 gagal dilaksanakan.

Sigit mengatakan ada sejumlah dampak yang satu di antaranya adalah mengalami kemunduran pada proses pembangunan.

Baca juga: Viral Video WNI di Taiwan Terima Surat Suara Pemilu 2024 di Luar Jadwal, Ini Kata KPU

"Jika Pemilu gagal, maka bonus demografi juga akan berubah, mungkin kita bisa mengalami bencana demografi, proses pembangunan juga mengalami kemunduran, terjadi polarisasi, perpecahan anak bangsa," kata Listyo dalam Rilis Akhir Tahun di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Dalam kesempatan itu, Sigit juga menyebut dampak jika Pemilu 2024 berhasil dilaksanakan dengan baik.

"Dan yang utama jika pemilu berhasil dilaksakanan maka agenda pembangunan terus akan berlanjut dan demokrasi kita akan jadi lebih mapan," jelasnya.

Baca juga: Kapolri: Ada 288 Ribu Perkara Kejahatan dan 21 Ribu Kekerasan Terhadap Anak-Perempuan Selama 2023

Lebih lanjut, Sigit mengatakan proses kontestasi demokrasi kali ini memiliki kompleksitas yang berbeda dengan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun lalu.

Faktornya, rentang waktu yang berdekatan, wilayah yang luas, hingga banyaknya jumlah pemilih.

Untuk itu, seluru jajaran Polri diminta Sigit untuk benar-benar siap dalam melaksanakan pengamanan Pemilu melalui Operasi Mantab Brata.

"Polri menggelar Operasi Mantap Brata, didukung Nusantara Cooling System, Satgas Anti Money Politic, dan Satgas Pemilu Damai," ucapnya.


Operasi Mantab Brata

Dalam pelaksanaan pengawalan Pemilu, Polri mengerahkan ratusan ribu personel dalam Operasi Mantap Brata untuk mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu 2024.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan total 434.197 personel dari dari jajaran Mabes Polri hingga Polda di seluruh Indonesia akan dikerahkan.

"Pada pelaksanaan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Polri menurunkan personel sebanyak 434.197 personel," kata Sandi di The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Sandi berharap, dengan banyaknya personel yang diterjunkan bisa menciptakan pemilu damai, mulai dari tahap pendaftaran para calon hingga pelantikan, termasuk saat pencoblosan.

Pengamanan pada saat tahap pencoblosan, lanjut Sandi, bakal dilakukan menyesuaikan tingkat kerawanan suatu daerah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan