Rabu, 27 Agustus 2025

Pemilu 2024

Profil Arteria Dahlan, Caleg Petahana DPR Terancam Gagal ke Senayan, Berikut Deretan Kontroversinya

Profil Arteria Dahlan, anggota DPR RI dari partai PDIP yang mengikuti pemilihan umum (Pemilu) calon legislatif (Caleg) 2024 dan terancam gagal.

Tribunnews.com/Naufal Lanten
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan saat ditemui selepas menyampaikan pandangan Fraksi pada sidang uji materi yang dilakukan di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023). Profil Arteria Dahlan, anggota DPR RI dari partai PDIP yang mengikuti pemilihan umum (Pemilu) calon legislatif (Caleg) 2024. 

“Kita ini Indonesia pak. Jadi orang takut kalau omong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” lanjutnya.

Sontak, pernyataan ini pun menimbulkan kontroversi dan tanggapan dari berbagai pihak seperti Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hingga tokoh Jawa Barat, Mochamad Iriawan.

Keduanya menyayangkan pernyataan Arteria Dahlan tersebut karena dinilai berlebihan dan tidak elok.

Kemudian kontroversi Arteria Dahlan lainnya adalag pernah menyatakan ahli ekonomi Prof. Emil Salim sesat.

Pernyataan ini dirinya lontarkan pada 9 Oktober 2019 di acara Mata Najwa bertajuk ‘Ragu-Ragu Perpu’.

Selama proses diskusi, Arteria Dahlan tampak ngotot dan dengan nada tinggi menyela pembicaraan Emil Salim.

Saat Emil menjelaskan, seolah Arteria Dahlan enggan untuk mendengarkan dan pilih terus menyanggahnya.

“Nggak pernah dikerjakan Prof, Prof tau nggak? Saya di DPR, Prof,” ucap Arteria.

Ia bahkan menyebut, Emil Salim sebagai sosok yang sesat.

“Mana Prof? Prof sesat. Ini namanya sesat,” tambahnya.

Kontroversi lain yang dilakukan oleh Arteria, yakni ketika ia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk tidak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada penegak hukum yaitu polisi, jaksa, dan hakim.

Hal tersebut, ia ucapkan dalam diskusi bertajuk Hukuman Mati bagi Koruptor, Terimplementasikah? pada 18 November 2021.

Alasan Arteria Dahlan mengusulkan hal tersebut karena penegak hukum adalah representasi simbol negara.

“Saya pribadi, saya sangat meyakini yang namanya polisi, hakim, jaksa itu tidak boleh di-OTT.”

“Bukan karena kita pro-koruptor tetapi karena mereka adalah simbol-simbol negara di bidang penegakan hukum,” ucap Arteria.

Baca juga: Potensi Gagal ke Senayan, Arteria Dahlan: Kami yang Kalah Harus Sadar Diri 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan