Sosok 'Panglima Perang' yang Sukses Menangkan Koster-Giri di Pilkada Bali 2024

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur I Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Provinsi Bali, Rabu (27/11/2024)

Paslon nomor urut 2 ini mengalahkan pasangan cagub-cawagub nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS).

Berdasarkan "real count" PDI Perjuangan, Koster-Giri yang diusung partai berlambang banteng dan tujuh partai lainnya ini berhasil mengoleksi 61,44 persen suara.

Sedangkan Mulia-PAS yang diusung Partai Gerindra dan tujuh partai lainnya meraih 38,56% suara.

Koster-Giri menang di semua wilayah Provinsi Bali yang terdiri atas 8 kabupaten dan 1 kota, salah satunya Kabupaten Tabanan.

Paslon bupati-wakil bupati nomor urut 2 yang antara lain diusung PDIP di Pilkada 2024 di Kabupaten Tabanan, yakni Komang Gede Sanjaya-Made Dirga (Sanjaya-Dirga) juga menang dengan perolehan suara 67,10%.

Mengalahkan paslon nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika (Mulyadi-Ardika) yang meraih suara 32,90%.

Sosok 'Panglima Perang'

Nah di balik kemenangan Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga ini ada sosok I Made Urip yang menjadi Ketua Tim Pemenangan Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga di Kabupaten Tabanan.

MU, panggilan akrab Made Urip yang juga Ketua DPP PDIP itu pun ibarat panglima perang.

MU menunjukkan kepiawaiannya sebagai tokoh sentral dalam memenangkan Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga di Tabanan.

Mantan Anggota DPR RI lima periode sejak 1999 hingga 2024 ini berhasil memenangkan kedua paslon itu dengan raihan suara yang cukup meyakinkan. 

MU yang sudah dua kali menjadi panglima perang Tim Pemenangan PDIP di Pilkada Kabupaten Tabanan ini memang dikenal sebagai sosok Banteng tulen yang senantiasa menjaga semangat dan dedikasi kader PDIP di Bali.

Banteng pun kian mengokohkan kakinya di Pulau Dewata ini.

Nang Abon, tokoh dan kader muda PDIP di Tabanan, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (1/12/2024), menilai perjuangan panjang MU bukan hanya menginspirasi, melainkan juga menjadi teladan, terutama dalam menularkan semangat kepada junior-juniornya di PDIP.

"Beliau sosok yang sangat menginspirasi kami. Semangatnya yang tak pernah padam dalam berjuang demi kemenangan partai membuat kami kian percaya diri dan terus bekerja keras untuk memenangkan kontestasi elektoral," jelasnya.

Kemenangan Koster-Giri di Provinsi Bali dan Sanjaya-Dirga di Kabupaten Tabanan, kata Nang Abon, merupakan bukti nyata kekuatan dan soliditas PDIP di Bali, khususnya Tabanan, yang selama ini dikenal sebagai kandang Banteng, dan itu dipandegani atau dipanglimai oleh MU. 

MU, dengan kemampuannya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, dinilai Nang Abon berhasil mengonsolidasikan seluruh elemen partai dan terbukti membuahkan hasil yang membanggakan dalam Pilgub Bali dan Pilbup Tabanan tahun 2024 ini.

Kemenangan di Bali dan Tabanan tersebut, menurut Nang Abon, menjadi tonggak penting bagi PDIP yang diharapkan makin solid ke depan, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2029.

MU pun diyakini akan terus menjadi tokoh sentral yang mampu menggerakkan mesin partai di Bali dengan penuh semangat dan dedikasi di tengah tantangan yang kian dinamis.

Keberhasilan PDIP di Pilgub Bali dan Pilbup Tabanan tahun 2024 ini juga dinilai Nang Abon sebagai bukti bahwa MU peka dan mau mendengarkan aspirasi rakyat serta berusaha memperjuangkan dan mewujudkannya.

"Dalam setiap kesempatan kampanye dan turun ke bawah, beliau selalu menekankan pentingnya kebersamaan, gotong-royong, soliditas dan kolaborasi dalam membangun daerah, bahkan bangsa dan negara," paparnya.

Di sisi lain, kata Nang Abon, MU juga tidak lupa daratan atas keberhasilannya memimpin Tim Pemenangan Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga di Tabanan, dengan mengakui keberhasilan itu atas berkat rahmat Sang Hyang Widhi Wasa serta dukungan seluruh kader dan simpatisan PDIP yang bekerja keras siang-malam demi memenangkan paslon Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga.

Nang Abon pun mengaku akan menjadikan MU sebagai role model atau tokoh panutan bagi dirinya dan kader-kader PDIP junior lainnya dalam berjuang meraih masa depan melalui PDIP.

"Contoh yang tak kalah penting dari beliau adalah tetap 'low profile' (rendah hati) dan tidak ambisius. Semua mengalir seperti air, sewajarnya, meskipun tetap ada target-target tertentu," tandasnya.