Jumat, 3 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Ucapan Hasto soal Parcok dan Intervensi Jokowi di Pilkada Serentak Dinilai Penggiringan Opini

Jika memang ditemukan adanya pelanggaran dalam pemilu, PDIP seharusnya melaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (1/12/2024). 

Budianto menambahkan, menghadapi hasil pemilu yang tidak diinginkan, seharusnya menjadi kesempatan PDIP untuk mencari solusi konstruktif, bukan justru mencari kambing hitam. 

PDIP, menurut Budianto, seharusnya fokus pada upaya untuk meningkatkan kualitas kampanye mereka dan mendengarkan lebih banyak aspirasi masyarakat. 

“Kami berharap PDIP dapat memperbaiki kualitas kampanye dan lebih fokus mendengarkan masyarakat. Ini adalah cara yang lebih positif daripada menyalahkan faktor eksternal semata,” jelas Budianto.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa Jawa Tengah mengalami tekanan yang tinggi dalam masa pilkada serentak 2024. 

"Jawa Tengah menghadapi suatu tekanan yang sangat kuat. Di Boyolali, Bung Ronny (Talapessy) memiliki data yang sangat kuat bagaimana instrumen parcok itu digerakkan sampai terjadi ketegangan," ujar Hasto di TPS 024, Jalan Kebagusan IV, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2024).

Hal senada disampaikan Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus

Dia mengklaim Jawa Tengah kini bukan lagi Kandang Banteng, melainkan kandang bantuan sosial (bansos) dan parcok atau partai cokelat.

"Sekarang rekan-rekan wartawan semua mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi. Tapi sebagai kandang bansos dan parcok (partai cokelat)," kata Ketua DPP PDI-P Deddy Sitorus di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Baca juga: PDIP Tegaskan Jawa Tengah Masih Kandang Banteng Meski Perolehan Suara Andika-Hendrar Kalah

"Jadi jangan lagi sebut Jawa Tengah sebagai kandang banteng, tetapi sebagai kandang bansos dan parcok," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved