Sopir Berbikini
Politisi PDIP: Mengeksploitasi Foto Novi Tindakan Biadab
Ahmad Basarah mengutuk keras perilaku oknum petugas Polri yang memperlakukan tersangka Novi tidak manusiawi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Politisi PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengutuk keras perilaku oknum petugas Polri yang memperlakukan tersangka Novi dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan melecehkan harkatnya sebagai seorang wanita.
Ditegaskan jika foto-foto yang beredar di publik tersebut benar gambarnya Novi yang diambil sesaat setelah dia ditangkap Polisi maka petugas Polri yang melakukannya harus dikenakan sanksi hukum melanggar UU Pornografi.
"Karena telah membuat dan mengedarkan gambar-gambar porno. Disamping itu, keluarga Novi juga dapat melaporkan perbuatan tidak senonoh petugas Polri tersebut ke Propam Mabes Polri," tegasnya, Kamis (18/10/2012).
"Kapolri juga tidak boleh tinggal diam atas kelakuan anak buahnya yang tidak berperikemanusiaan itu. Karena jika didiamkan akan menjadi kebiasaan buruk Polri dalam menangani setiap perkara," ujarnya.
Ditegaskan, tindakan oknum polisi yang menyuruh Novi membuka celana dalamnya lalu di foto dan fotonya tersebut disebarkan ke publik bukanlah bagian dari Standart Operasional Prosedur Polri (SOP) dalam menangani suatu perkara pidana.
Polri, Basarah menegaskan, seharusnya malu dan meminta maaf kepada masyarakat, karena Novi adalah korban atau victim sebagai akibat kegagalan Polri dan Pemerintah memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
"Tindakan mengeksploitasi tubuh Novi yang dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh narkoba tersebut adalah tindak yang sangat biadab dan mencoreng wajah Polri di mata masyarakat," Basasrah menegaskan.
Sebelumnya, pihak kepolisian terus berupaya menelusuri pelaku penyebar foto setengah telanjang Novi Amilia, selain melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang anggota Polsek Tamansari. Lokasi foto tersebut diambil adalah ruangan reserse
Provos dan Propam juga merazia telepon selular anggota di Polsek Tamansari. Novi adalah pengendara yang menabrak tujuh orang dalam semalam di kawasan Tamansari pekan lalu.
Hal ini diutarakan oleh Kapolres Jakbar, Kombes Pol Suntana, Rabu (17/10/2012) di Mapolda Metro Jaya. "Lagi diselidiki siapa yang menyebarkan. Provos Polda sedang memeriksa anggota kami. Diperiksa siapa yang masuk karena saat di TKP maupun di Polsek banyak orang, Polsek tidak steril," tutur Suntana.
Sementara penelusuran juga dilakukan dengan merazia ponsel anggota Polsek Tamansari untuk mengetahui apakah ada keterlibatan polisi dalam mengambil foto dan membagikan foto-foto tersebut.
"Ada tidak adanya keterlibatan polisi akan disampaikan nanti. Kami tidak ada maksud untuk menyudutkan orang, kami berikan perlindungan," ucap Suntana.
Suntana mengatakan, sejak Rabu (17/10/2012) pagi hingga sore kemarin, tujuh anggota Polsek Tamansari sudah diperiksa, terkait foto setengah telanjang Novi Amilia yang beredar luas di masyarakat. Di antara tujuh polisi itu termasuk dua polwan.
"Seluruhnya ada tujuh orang yang diperiksa. Mereka semua anggota Polsek Tamansari, termasuk di dalamnya dua polwan yang selama ini mendampingi Novi," ungkap Suntana.
Saat ditanya di mana foto itu diambil, Suntana menjelaskan bahwa foto itu diambil dari ruang reserse Polsek Tamansari tempat Novi diamankan. Ada atau tidaknya sangkut paut aparat kepolisian dalam penyebaran foto tersebut, Suntana berjanji mengungkapnya ke publik.
Pihak Polda Metro Jaya mengaku sangat menyesalkan beredarnya foto setengah telanjang Novi saat tengah diamankan di Polsek Tamansari.
"Kami cukup menyesalkan kejadian itu karena terjadi di wilayah Polri. Kami minta maaf bagi yang merasa dirugikan," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (17/10/2012) di Mapolda Metro Jaya.
Rikwanto juga mengaku pihak Polri bersama dengan Komnas HAM akan bersama-sama menyelidikan kasus tersebut hingga terungkap siapa yang mengambil kesempatan mengambil foto Novi.
"Kami akan selidiki siapa yang ambil kesempatan foto Novi saat itu. Termasuk menyelidiki siapa yang mengunggah ke dunia maya," tutur Rikwanto.
Rikwanto juga mengatakan ke depan pihaknya akan mematangkan SOP yang ada demi menghindari segala sesuatu seperti yang terjadi saat ini.