Politisi Luar PDI P Juga Dukung Pras Jadi Ketua DPRD DKI
Selain di tubuh PDI Perjuangan sendiri, sejumlah anggota DPRD di luar PDIP juga mendukung Prasetyo menjadi pemimpin di Kebon Sirih
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nama Prasetyo Edi Marsudi semakin kuat untuk menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019. Selain di tubuh PDI Perjuangan sendiri, sejumlah anggota DPRD di luar PDIP juga mendukung Prasetyo menjadi pemimpin di Kebon Sirih (sebutan DPRD DKI). Seperti diketahui, PDI Perjuangan merupakan partai pemenang dan peraih kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Prasetyo juga menjadi peraih suara terbanyak kedua yang mencoblos nama di PDI Perjuangan, yakni sebanyak 17.952 suara. Ia terpaut cukup jauh dari Merry Hotma yang mendapat 36.099 suara. Hingga kini ada dua nama dimunculkan oleh DPD PDIP DKI Jakarta untuk jabatan bergengsi tersebut yakni Prasetyo dan Pantas Nainggolan.
Anggota DPRD dari Partai Golkar, Ashraff Ali mengatakan, pihaknya mendukung keputusan dari PDIP untuk segera menetapkan siapa Ketua DPRD DKI lima tahun mendatang. Sebagai partai besar, kata Ashraff, PDI P harus menempatkan orang yang kompeten. "Kalau saya lebih cenderung ke Pras," ungkap Asraf Ali.
Menurutnya, Prasetyo memiliki kemampuan komunikasi dan pertemanan yang baik dengan politisi lain diluar PDI Perjuangan. Pandainya Prasetyo bergaul dan berkompromi dinilai menjadi keunggulan tersendiri. Terlebih, kata Ashraff, Prasetyo tidak terlalu suka formalitas. Prasetyo juga berpengalaman di DPRD meski menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) sejak pertengahan 2013 lalu.
Hal senada juga dikemukakan oleh politisi Partai Nasdem, Inggard Joshua. Mantan Politisi Golkar ini memang tidak menyampaikan secara gamblang dukungannya ke Prasetyo. Namun menurutnya, PDI Perjuangan memiliki pengalaman panjang dalam memilih kader terbaik yang mengemban jabatan strategis.
Menurut Inggard, ketua DPRD harus memiliki kompetensi, memiliki semangat untuk memberikan diplomasi secara tegas dan bisa menerima informasi dari semua anggota. "Itu bisa dilakukan mana kala yang bersangkutan berpengalaman, potensinya besar berkaitan kepemimpinan. Ramah dan wise," tandas mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu. (Ahmad Sabran)