Anies Temui Warga Korban Penggusuran di Kolong Tol Cakung-Cilincing
Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan berkampanye di Jalan Cakung-Cilincing, RT 11/07, kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan berkampanye di Jalan Cakung-Cilincing, RT 11/07, kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017).
Anies berkampanye di depan seratusan warga korban penggusuran Pemerintah Provinsi DKI.
Dalam kampanye tersebut Anies mendapat keluhan dari seorang warga korban penggusuran.
Warga bernama Abu tersebut menceritakan jika dirinya kini bersama 170 kepala keluarga tinggal di kolong Tol Cakung-Cilincing karena rumah mereka digusur pemerintah.
"Pak saya sudah tinggal di sini selama 15 tahun, tapi kemudian digusur tanpa pemberitahuan," ujar Abu kepada Anies.
Menurut Abu tanpa pemberitahuan tiba-tiba seratusan Satpol PP datang bersama sejumlah alat berat pada Agustus lalu.
Rumah yang ia tinggali selama ini kemudian digaruk alat berat hingga rata dengan tanah.
Selain tanpa pemberitahuan, Pemerintah provinsi juga lepas tanggungjawab ketika ditanyakan mengenai penggusuran tersebut.

Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan berkampanye di Jalan Cakung-Cilincing, RT 11/07, kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017).
Dua kali menurutnya, perwakilan warga menemui gubernur DKI yang saat itu dijabat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun, tidak ada jawaban yang memuaskan.
"Kami pernah ke Balaikota tapi mereka bilang tidak tahu menahu penggusuran tersebut," katanya.
Menurut Abu 170 KK kini terpaksa harus tinggal dikolong tol.
Tidak ada relokasi ataupun solusi dari pemerintah terhadap tempat tinggal warga.
"Padahal kami gini-gini warga DKI," katanya.
Mendengar cerita tersebut Anies mengatakan jika penggusuran tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sangatlah tidak tepat.
Penggusuran yang dilakukan Satpol PP tersebut akibat dari gubernur yang tidak mencontohkan bagaiman memperlakukan warganya dengan baik.
"Pemimpin yang menggarisi untuk hati-hati, maka ke bawah akan taat. Tetapi kalau pemimpin garisnya sudah hantam saja, mereka ke bawah akan tidak peduli," paparnya.
Anies berjanji apabila menjadi gubernur akan memberikan contoh bagaiman cara memperlakukan warga DKI dengan baik.
Karenanya pada awal kepemimpinannya nanti, bila terpilih, ia akan meninjau ulang 300 tempat yang masuk dalam rencana penggusuran.
"Semua rencana relokasi itu akan dihentikan dulu, direview satu persatu dan semua yang akan dilakukan relokasi harus dilakukan secra musyawarah, dicarikan solusinya," katanya.
Menyangkut nasib warga yang sekarang tinggal di tempat yang tidak layak yakni di kolong tol, Anies berjanji akan membahasnya dengan DPRD untuk mencari jalan keluar terbaik.
Apabila hingga bulan Oktober belum ada solusi, maka warga diperbolehkan tinggal di tempat penggusuran tersebut.
"Karena ini kekeliruan dilakukan pemerintah maka pemerintah bertanggungjawab, pemerintah harus mengembalikan mereka," katanya.