Selasa, 23 September 2025

Remaja Bunuh Ayah Nenek dan Lukai Ibunya, Tukang Bakso Langganan Syok, Pelaku Dikenal Rajin Ibadah

MA (14) si pelaku pembunuhan ayah dan neneknya juga dikenal pendiam, tapi ramah dan tak sungkan menyapa tetangga.

Editor: Willem Jonata
Kolase Tribunnews
Polisi dibantu warga mengevakuasi korban pembunuhan oleh remaja berinisial MA (14) yang menghabisi nyawa ayah dan neneknya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan yang dilakukan remaja berinisial MA (14) bikin geger Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

MA menghabisi nyawa APW (40) ayah kandung dan RM (69) neneknya.

Sementara AP (40), ibunya, mengalami luka parah akibat tikaman benda tajam.

Pelaku dikenal warga sekitar sebagai pribadi yang baik.

Sulit membayangkan MA bisa melakukan pembunuhan terhadap keluarganya sendiri.

RS (70), tetangga korban, teramat kaget mengetahui peristiwa tersebut.

MA (14) remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Taman Bona Vista Indah, Lebakbulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November 2024.
MA (14) remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Taman Bona Vista Indah, Lebakbulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 November 2024. (dok.)

"Kalau bertemu, dia (MA) selalu menyapa," katanya diberitakan Kompas.id seperti dikutip Wartakotalive.com, Sabtu (30/11/2024). 

RS tak pernah sekalipun melihat adanya kegaduhan di rumah tetangga korban. ya. 

Tukang bakso keliling, Agus Suliswanto (55), juga memiliki kesan yang sama terhadap sosok MA. 

Ia kerap bertemu dengan MA saat berkeliling di perumahan itu.

Menurut Agus, MA ialah pemuda yang pendiam, tetapi ramah terhadap semua orang.

"Saya kerap bertemu MA saat dia sedang berolahraga dan mau salat," tambahnya. 

MA juga dikenal bukan anak rumahan yang suka nongkrong dengan orang-orang.

"Saya juga tidak menyangka dia menjadi pelaku pembunuhan keluarganya," tambahnya. 

Damy (55), teman kerja korban RM juga tak menyangka. Sepengetahuannya, PA dan keluarganya adalah orang baik.

"Kebetulan saya dan ibu RM rekan kerja di salah satu perusahaan agen properti sebelum akhirnya membuka perusahaan properti masing-masing. Setiap ada keluarga sakit, ibu  RM tak segan bantu membiayai," katanya, Sabtu (30/11/2024) seperti dikutip Kompas.id.

Damy bercerita komunikasi terakhir dengan RM ketika ia berkoordinasi soal jual beli rumah. 

 "Bahkan, di status terakhirnya, RM sedang berdiri di depan sebuah rumah mewah yang kemungkinan adalah rumah yang sedang dipromosikannya," pungkas Damy. 

Kronologi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengungkapkan, pelaku menghabisi korban yang dalam kondisi tidur.

Pelaku lebih dulu menusuk ayahnya. 

Setelah itu, sang ibu berinisial AP (40) yang terbangun juga ikut ditusuk oleh pelaku.

AP berhasil selamat karena tusukan pelaku tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan.

"Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku."

"Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," ungkap Gogo.

Korban AP lalu berteriak, sedangkan suaminya lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Mendengar keributan tersebut, sang nenek terbangun dan keluar dari kamar.

"Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ujar Kasat Reskrim.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pelaku langsung meninggalkan rumah setelah menghabisi nyawa kedua korban.

"Saksi T (petugas sekuriti) melihat pelaku saat itu awalnya berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah," kata Ade Ary.

Petugas sekuriti lainnya berinisial A kemudian berteriak memanggil pelaku. Namun, saat itu pelaku MAS berusaha melarikan diri.

"Saksi A memanggil pelaku dan tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," ungkap Kabid Humas.

Setelahnya, petugas sekuriti berinisial T dan G mengejar dan menangkap pelaku.

Berdasarkan keterangan kedua saksi tersebut, di tangan kiri dan pakaian pelaku terlihat berlumuran darah. Pelaku kemudian diamankan ke Pos Sekuriti setempat.

Gogo mengatakan, polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. 

Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.

"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar Gogo.

Sumber: Wartakotalive.com

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan