Aksi Ojek Online
Titik Lokasi Demo Ojol 20 Mei di Jakarta, Masyarakat Diimbau Cari Jalur Alternatif Hindari Macet
Pihak kepolisian mengimbau pengendara kendaraan bermotor untuk menghindari ruas jalan yang menjadi titik lokasi demo ojol.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada hari ini, Selasa (20/5/2025).
Aksi tersebut akan digelar serentak di 14 kota besar di Indonesia, termasuk di Jakarta.
Titik-titik yang menjadi lokasi aksi di Jakarta adalah Bundaran Patung Kuda (Medan Merdeka Selatan), Kementerian Perhubungan (Jalan Medan Merdeka Barat), dan Gedung MPR/DPR RI.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengimbau pengendara kendaraan bermotor untuk menghindari ruas jalan tersebut.
"Sehubungan dengan kegiatan tersebut, diperkirakan akan terjadi peningkatan volume lalu lintas di sekitar lokasi aksi," katanya, Selasa, dilansir Wartakotalive.com.
"Masyarakat diimbau untuk menghindari ruas-ruas jalan di area tersebut dan menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan," katanya.
Argo mengungkapkan pihaknya akan berupaya untuk tidak memberlakukan rekayasa lalu lintas.
Hal tersebut guna tetap mendukung kelancaran aktivitas masyarakat.
"Rekayasa lalu lintas hanya akan diberlakukan apabila situasi dan kondisi kontinjensi," terangnya.
Polda Metro Jaya Kerahkan 2.554 Personel
Polda Metro Jaya mengerahkan ribuan personel gabungan dalam rangka mengawal aksi demo ojek online pada Selasa ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan personel pengamanan yang diterjunkan turut melibatkan TNI.
Baca juga: Pengemudi Ojol Dinilai Lebih Tepat Masuk Kategori UMKM daripada Jadi Pekerja Tetap
"Untuk pengamanan 2.554 personel terdiri dari Polda Metro Jaya 1.913 personel, Polres Jakpus 230 personel, TNI 320 personel, dan pemda 91 personel," ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).
Kepolisian pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta dan pengguna jalan agar mewaspadai potensi kemacetan selama kegiatan unjuk rasa berlangsung.
"Tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Kata Istana
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, mengatakan pemerintah menghormati hak konstitusional setiap warga negara termasuk pengemudi ojol untuk menyampaikan pendapat melalui aksi unjuk rasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.