Pesta Pernikahan Terendam Banjir Rob di Muara Angke, Keluarga Mempelai Ungkap Tamu Tak Berani Datang
Meski terendam air pasang laut, pesta pernikahan tetap digelar meriah di tengah banjir rob di Muara Angke, Jakarta Utara, pada Senin (23/6/2025).
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun banjir rob melanda kawasan pesisir Muara Angke, Jakarta Utara, pesta pernikahan tetap berlangsung meriah pada Senin (23/6/2025).
Pasangan pengantin, M Dahril dan Nurul Hikmah, tetap melangsungkan resepsi di tengah jalan permukiman Blok Empang Kaliadem, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan.
Air pasang yang merendam lokasi hingga setinggi 30 sentimeter tak menyurutkan semangat kedua mempelai.
Pelaminan yang telah dihias tetap berdiri meski sejak sore sudah tergenang air laut.
Hingga malam hari, acara hiburan masih berjalan.
Para tamu dan warga sekitar tetap menikmati pertunjukan musik meski harus berdiri di genangan air, bahkan tampak antusias berjoget ketika penyanyi tampil di atas panggung.
Banjir rob ini sudah terjadi sejak Sabtu malam (21/6/2025) dan pada Senin malam memasuki hari ketiga.
Firman, seorang kerabat mempelai yang juga warga setempat, menjelaskan ketinggian air bervariasi, di beberapa titik bahkan mencapai satu meter.
Air mulai naik sekitar pukul 18.00 WIB dan biasanya surut menjelang subuh.
"Ini sudah tiga hari, air mulai naik jam 6 sore abis magrib, nanti surutnya sudah mau subuh," kata Firman, dikutip Selasa (24/6/2025).
Menurut Firman, keluarga mempelai memang sudah menjadwalkan pernikahan pada 23 Juni 2025, dan pada siang hari banjir belum terlihat.
Baca juga: Banjir Rob di Sayung Demak, Pemprov Jateng Kirim Pompa dan Perahu Antar Siswa ke Sekolah
Namun, saat sore menjelang malam, air mulai masuk dan menggenangi permukiman hingga ke panggung pernikahan.
Kondisi ini membuat banyak tamu undangan enggan hadir.
"Kebetulan kita hajatan keluarga, tapi oleh karena dihajar banjir begini akhirnya tamu-tamu kita itu pada kabur, nggak berani datang karena banjirnya segini," kata Firman.
Menurutnya, sebenarnya banyak tamu yang sudah berniat hadir dan berkumpul di luar pelaminan.
Namun, karena banjir rob ini membuat para tamu tidak berani memasuki permukiman akibat air yang mulai meninggi.
"Mulai dari pukul 6 sore magrib sudah mulai naik, tamu nggak berani masuk ngumpul di luar karena banjir, jadi balik lagi," katanya.
Meskipun situasi sangat mengganggu jalannya pesta, acara tetap dilanjutkan karena semua keperluan seperti tenda, pelaminan, panggung, dan hiburan telah disiapkan.
"Masya Allah ganggu banget, risih benar, rumah-rumah pada tenggelam, ketinggian 1 meter sudah tiga hari, biasanya satu minggu baru surut total. Seratus persen terganggu lah, meskipun kita terganggu, tamu-tamu tetap berbahagia lah," sambung Firman.
Dia menambahkan, banjir ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan menjadi persoalan rutin warga pesisir.
Ia berharap pemerintah bisa memberi perhatian lebih kepada wilayah Muara Angke, khususnya Blok Empang Kaliadem, agar warga tidak terus-menerus terdampak banjir rob.
"Ini banjirnya sebenarnya sudah bertahun-tahun seperti ini, harapan kita supaya pemerintah benar-benar memerhatikan gitu untuk warga Muara Angke ini khususnya Blok Empang Kaliadem," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pesta Pernikahan Digelar saat Banjir Rob di Muara Angke, Keluarga Mempelai: Tamu-tamu Kabur!
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.