Diplomat Muda Tewas di Menteng
Tanggapan 2 Eks Petinggi Polri soal Kematian Diplomat Muda, Soroti Penjaga Kos yang Mondar-mandir
Dua eks petinggi Polri sam-sama menyoroti penjaga kos yang mondar-mandir di depan kamar diplomat muda Arya Daru.
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan di kamar kos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) hingga kini masih menjadi misteri.
Eks petinggi Polri, Komjen Purn Oegroseno (mantan Wakapolri) dan Irjen Purn Anton Charliyan (mantan Kapolda Jawa Barat) memberikan tanggapan terkait dengan kasus kematian diplomat muda Kemlu itu.
Keduanya sama-sama menyoroti penjaga kos yang mondar-mandir di depan kamar korban yang terekam CCTV.
Baca juga: 6 Hal Jadi Sorotan di Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Kepala Korban Terlilit Lakban
Dalam rekaman CCTV, penjaga kos terlihat mondar mandir pada pukul 00.27 WIB.
Pria tersebut tidak mengenakan baju karena bajunya ia taruh di pundak dan hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak. Ia terlihat sesekali menengok ke arah kamar Arya Daru.
Pada pukul 05.20 WIB, pria yang disebut merupakan penjaga kos itu kembali mondar-mandir. Kali ini ia membawa sapu. Pria tersebut mengenakan kemeja putih dan bercelana pendek.
Sementara itu, keterangan polisi menyebut penjaga kos tersebut berupaya memastikan kondisi Arya atas permintaan istri korban.
Arya Daru ditemukan meninggal dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Menteng pada Selasa (8/7/2025) pukul 08.30 WIB.
Lantas, seperti apakah tanggapan kedua eks petinggi Polri tersebut. Berikut informasi lengkapnya.
Tanggapan 2 eks petinggi Polri soal kematian diplomat muda
1. Komjen Purn Oegroseno
Komjen Purn Oegroseno menyebut bahwa orang-orang yang masuk dalam rekaman CCTV, termasuk penjaga kos, bisa menjadi petunjuk dengan mendengarkan keterangannya.
"Orang-orang tersebut yang masuk dalam rekaman CCTV saya rasa bagian untuk didengar keterangannya sebagai petunjuk nanti, karena dia tidak melihat waktu korban melakban atau ditemukan meninggal, bukan ada di dalam di situ," kata Oegroseno, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Bagi saya itu salah satu saksi atau orang yang perlu didengar keterangan sebagai petunjuk untuk bisa mengungkap kasus ini," imbuhnya.
Sebagai seorang mantan penyidik, rekaman CCTV tersebut merupakan hal yang berharga dan dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut.
"Jadi berterima kasih masih ada CCTV yang bisa merekam kegiatan tersebut," ujarnya.
Terkait dengan apakah Arya Daru Pangayunan bunuh diri menggunakan lakban, Oegroseno menyebut seharusnya penyidik jangan menganggap lakban tersebut merupakan lakban biasa.
Sumber: TribunSolo.com
Diplomat Muda Tewas di Menteng
Dino Patti Djalal Ragukan Kesimpulan Polisi Soal Kematian Arya Daru, Ini Alasannya |
---|
Respons Permintaan Keluarga Diplomat Arya Daru, Polri Buka Ruang Kasus Diusut Kembali hingga Tuntas |
---|
Kasus Kematian Arya Daru, Eks Wakapolri Nilai Polisi Harusnya Inventarisir Semua Kejanggalan |
---|
Amplop Cokelat Berisi Simbol Misterius yang Diterima Keluarga Arya Daru Diserahkan ke Polda Metro |
---|
Babak Baru Kasus Arya Daru, Istri Bantah Perintahkan Geser CCTV di Kos, Akan Ungkap Kejanggalan Lain |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.