Rabu, 10 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Temuan Kompolnas soal Kematian Arya Daru: Kamar Terkunci dari Dalam, Saksi Sebut Tak Ada Suara Aneh

Kompolnas membeberkan beberapa temuannya setelah melakukan rekonstruksi terkait kematian Arya Daru Pangayunan. Ini temuannya.

Dok. Pribadi Arya Daru
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Foto ini diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam membeberkan beberapa temuannya setelah melakukan rekonstruksi terkait kematian Arya Daru Pangayunan di tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Mohammad Choirul Anam, membeberkan temuannya terkait rekonstruksi kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang digelar di indekos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).

Anam menuturkan, temuan pertama adalah terkait kondisi pintu kamar Arya Daru yang ternyata memang terkunci dari dalam.

Hal ini diketahui saat penjaga indekos diminta oleh Kompolnas untuk memperagakan momen ketika dirinya membuka paksa pintu kamar Arya.

Arya ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban dan tertutup selimut pada 8 Juli 2025 lalu.

Adapun penemuan ini terjadi setelah istri Arya meminta tolong kepada penjaga kos untuk membuka pintu kamar suaminya setelah korban tidak bisa dihubungi sejak 7 Juli 2025 malam.

"Kami cek posisi kunci (pintu kamar Arya) karena sangat krusial itu. Kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini karena beliau lah yang membuka pertama kali dan kami minta peragakan."

"Jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya bisa dibuka dari luar maupun dalam. Terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya memang slot yang itu hanya bisa dibuka atau dikunci dari dalam," kata Anam di lokasi, Selasa.

Baca juga: Kompolnas Klaim Dapat Info Baru Soal Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Usai Temui Keluarga Korban

Berdasarkan pengakuan dari penjaga kos, Anam menyebut kondisi pintu kamar saat Arya ditemukan pertama kali memang terkunci dari dalam.

"Waktu dibuka memang posisinya (pintu kamar Arya) terkunci," ujarnya.

Selanjutnya, Anam mengungkapkan pihaknya turut meminta keterangan saksi yaitu tetangga kamar Arya.

Dalam keterangannya, saksi menyebut tidak ada hal mencurigakan sehari sebelum Arya ditemukan tewas.

"Kami juga ada (meminta keterangan) salah satu penghuni kos-kosan yang masih belum tidur sampai jam 1-an begitu. Apakah ada suara mencurigakan? Nggak ada, suaranya hening seperti biasanya."

"Apakah kondisinya seperti biasanya? Seperti biasanya. Ditambah saat itu, hujan rintik-rintik ya," kata Anam.

Anam menuturkan kondisi kamar Arya juga tidak ditemukan kerusakan sama sekali. Selain itu, dia juga memastikan tidak ada CCTV yang hilang di lokasi kejadian.

Lebih lanjut, dia menjelaskan ikutnya Kompolnas dalam proses rekonstruksi kasus kematian Arya demi memastikan penyelidikan kepolisian telah dilakukan sesuai aturan.

"Kompolnas memastikan apa yang dilakukan rekan-rekan kepolisian sesuai prosedur atau tidak, sesuai substansi atau tidak," jelasnya.

"Kan kalau kayak begini kan kami bisa nanya kalau dijelaskan oleh Polda Metro Jaya, semisal CCTV diambil dari titik yang mana, jumlhanya berapa durasinya yang mana, termasuk dicek kah semua ruang dan model di kamar seperti plafonnya atau jenis kuncinya," sambung Anam.

DIPLOMAT MUDA TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Namun, hingga kini, belum diketahui penyebab tewasnya Arya.
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Dia ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Namun, hingga kini, belum diketahui penyebab tewasnya Arya. (Akun Facebook Arya Daru Pangayunan)

Arya Daru pertama kali ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning oleh penjaga kosnya pada 8 Juli 2025 pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Adapun sebelumnya, penjaga kos diminta oleh istri Arya agar mengecek kamar suaminya karena sejak 7 Juli 2025 malam tidak bisa dihubungi.

Penjaga kos sempat terekam kamera CCTV di depan kamar Arya tengah mondar-mandir. Hal itu terjadi pada 8 Juli 2025 dini hari pukul 00.32 WIB dan pagi pukul 05.27 WIB.

Lalu, sebelum penjaga kos mondar-mandir, Arya juga sempat terekam kamera CCTV tengah membuang bungkusan plastik pada 7 Juli 2025 malam pukul 23.30 WIB.

Setelah itu, dia pun langsung kembali ke kamarnya. 

Kemudian, pada 8 Juli 2025 pagi, penjaga kos bersama dengan seorang pria berkacamata terekam kembali kamera CCTV tengah mencoba membuka paksa pintu kamar Arya.

Pada momen itulah pertama kali Arya ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban berwarna kuning dan tertutup selimut.

Baca juga: Polisi Akan Sinkronisasi Data Usut Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan penjaga kos yang mondar-mandir di depan kamar Arya karena adanya permintaan istri korban.

"Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati," kata Ade Ary, Sabtu (12/7/2025).

Di sisi lain, hingga saat ini, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab tewasnya Arya.

Berdasarkan penyelidikan yang telah dilakukan, polisi baru mengetahui beberapa hal seperti penyakit yang diderita Arya yaitu gerd atau asam lambung dan kolesterol.

Adapun hal itu diketahui lewat keterangan istri Daru. Kemudian, polisi juga telah mengumpulkan beberapa barang bukti seperti obat sakit kepala dan obat penyakit lambung yang ditemukan di kamar korban

Selain itu, polisi juga menyebut tidak ada tanda kekerasan di jasad Arya.

Setelah diautopsi, jenazah Arya pun sudah dimakamkan pada 9 Juli 2025 atau sehari setelah ditemukan di Tempat Pemakaman Sunthen, Jomblangan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan