Pengunjung Murugan Temple Membeludak usai Viral, Kuil di Jakbar Ditutup Sementara Akibat Kewalahan
Tempat ibadah umat Hindu Murugan Temple di Kalideres, Jakarta Barat terpaksa ditutup untuk sementara waktu sejak Senin (21/7/2025).
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Sri Juliati
Namun, fungsinya sebagai tempat ibadah masih beroperasi seperti biasa.
"Pelaksanaan ibadah Jakarta Murugan Temple tetap dibuka seperti biasa," tulis spanduk lainnya.
Mengaku kewalahan
Ketua Umum Yayasan Shri Sanathana Dharma Aalayam, Selwedren membenarkan penutupan Murugan Temple.
Meski ditutup, Selwedren mengucapkan terima kasih atas antusias masyarakat yang senang dan memviralkan tempat ibadahnya.
Hanya saja, dia bersama pengelola, tidak menyangka bahwa efeknya akan sebesar ini, terlebih baru pertama kali mengelola rumah ibadah.
Dia mengaku, di awal pembukaan untuk umum, pengelola masih bisa mengontrol pengunjung dengan baik.
Namun, dari hari ke hari jumlah wisatawan justru meningkat pesat.
"Pertama kami didatangi 100-200 pengunjung, kami masih bisa nanganin. Begitu terakhir naik 400-500 dan hari terakhir sampai 1.100," kata Selwendren.
Baca juga: Wisatawan Mancanegara Kagumi Festival Reog Ponorogo 2025, Grebeg Suro Makin Mendunia
Pengelola pun kewalahan lantaran jam operasional yang singkat dan waktu ibadah yang harus dijalani umat Hindu di sekitar lokasi.
Masyarakat yang ingin beribadah, dibuka pada pukul 06.30 WIB sampai 12.30 WIB dan sesi sore pukul 16.00 WIB sampai 20.00 WIB.
"Kami kewalahan dengan waktu yang sangat sempit yaitu dari jam 12.30 WIB sampai jam 16.00 WIB. Jadi dengan waktu yang sempit itu kami nggak bisa mengendalikan sekian banyak orang, karena di luar jam itu kami harus melakukan ibadah di dalam," imbuhnya.
Selain alasan ibadah, Selwendren mengaku iba dengan masyarakat yang datang dari jauh demi melihat keindahan Murugan Temple.
Sebab, antrean yang panjang membuat masyarakat harus berpanas-panasan hingga ke area gerbang lantaran kapasitas kuil yang terbatas.
"Kasihan, kami enggak tega itu. Makanya kami tutup sementara, kami benahin dulu sistemnya," jelas Selwendren.
Perbaiki pengelolaan
Untuk mengatasi tumpukan antrean ini, pihaknya akan melakukan pembatasan kunjungan dengan menggunakan sistem pendaftaran online dengan pembatasan kuota pengunjung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.