Diplomat Muda Tewas di Menteng
Kompolnas Sebut Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru Makin Jelas
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) makin jelas.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Saat ditemukan, jasad Arya berada di atas tempat tidur dan kondisi pintu kamar terkunci dari dalam.
Pihak kepolisian juga menyatakan tak ada tanda-tanda kerusakan atau kehilangan barang di kos-kosan korban.
Dari rekam jejak digital, sambungnya, banyak variasi yang didalami dan ditemukan.
"Dari segi autopsi banyak item-item autopsi yang semakin lama semakin dibuka lebih terang, lebih kompleks. Dari segi latar belakang juga ditelusuri lebih dalam dan lebih kompleks."
"Itulah yang membuat proses penanganan (kasus) ini membutuhkan waktu yang lebih panjang," ungkapnya.
Meski begitu, Anam menegaskan bahwa waktu panjang yang dibutuhkan oleh Polda Metro Jaya untuk mengusut kematian korban tak sia-sia.
"Per hari ini, kami lihat rekam jejak kerjanya itu bukan waktu yang sia-sia, tapi waktu yang substansial karena hari per hari ada pergerakan pendalaman."
"Hari per hari semakin jelas apa peristiwanya, bagaimana rekam jejaknya, dan apa yang mereka dapat," ucap Anam.
Isi Chat Korban
Sebelumnya, meskipun ponsel milik korban belum ditemukan, polisi berhasil mengungkap isi chat terakhir Arya melalui email yang tersinkronisasi di laptop pribadinya.
Temuan digital ini membuka titik terang atas kematian tragis Arya yang ditemukan tewas dengan kepala terbungkus plastik dan lakban di kamar kosnya.
"Walaupun handphone hilang, tidak menghambat dalam pengungkapan dan untuk menemukan fakta apa yang terjadi."
"Karena ada bukti digital cyber, yang dapat mengandalkan device lain, yang kebetulan terisi, ada handphone korban, WA dan emailnya," kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Senin.
Reonald menyebut, isi chat itu didapat berdasarkan email korban yang tercantum pada perangkat elektronik lainnya, yaitu laptop.
Ia berujar, isi chat tersebut kemudian disinkronisasi dengan chat para saksi, mulai dari istri hingga rekan kerja korban.
"Iya (isi chat sudah didapatkan), melalui email yang ada di koneksi laptopnya, kemudian dikombinasikan dengan istrinya, dengan atasannya, dengan rekan kerjanya, terus yang rekan kerja yang pada saat itu sama-sama belanja di salah satu unit, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta pusat."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.