Rabu, 1 Oktober 2025

Identifikasi Mayat dalam Tong Biru, Polrestro Tangerang Kota Gunakan Teknologi Pengenal Wajah

Korban merupakan seorang perempuan muda berusia sekitar 25–30 tahun ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia

Editor: Eko Sutriyanto
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
MAYAT DALAM TONG - Penemuan jasad wanita dalam tong berwarna biru di pinggir Sungai Cisadane, tepi Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, Banten, Minggu (27/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG — Penemuan jasad wanita muda yang terbungkus dalam tong biru dan mengambang di Sungai Cisadane, Kota Tangerang, mengundang perhatian luas. 

Di balik horornya kasus ini, polisi mengandalkan kecanggihan teknologi pengenal wajah (face recognition) untuk menguak misteri identitas korban.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, mengungkap bahwa selain metode forensik konvensional seperti pencocokan sidik jari dan DNA, tim penyidik kini turut memanfaatkan sistem face recognition sebagai langkah cepat dalam mengidentifikasi korban.

“Kami mencoba menggali identitas melalui sidik jari, serta face recognition. Saat ini sedang dicocokkan dengan data masyarakat yang melapor kehilangan anggota keluarganya,” ujar Jauhari, Selasa (29/7/2025).

Langkah ini menandai semakin masifnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam proses penyelidikan kriminal di Indonesia, terutama untuk kasus-kasus pembunuhan yang menyulitkan identifikasi korban karena tidak adanya dokumen identitas di lokasi kejadian.

Korban merupakan seorang perempuan muda berusia sekitar 25–30 tahun ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, hanya mengenakan kaus hitam, tanpa identitas pribadi.

Baca juga: Kondisi Jasad Wanita Dalam Drum di Kali Cisadane Tangerang, Nyaris Tanpa Busana

Ia terbungkus dalam drum plastik berwarna biru yang mengambang di sungai.

Warga yang awalnya memancing di tepian Cisadane lah yang menemukan tong tersebut.

Polisi menghadapi tantangan besar dalam proses identifikasi awal, mengingat jasad telah membusuk dan minim petunjuk fisik yang utuh.

Oleh karena itu, penerapan teknologi face recognition—yang biasa dipakai untuk pengawasan CCTV atau keamanan publik—kini diperluas penggunaannya untuk proses forensik.

“Ciri fisik korban sudah kami data, dan proses pencocokan sedang berlangsung, baik lewat visual wajah maupun tes DNA dengan pihak keluarga yang melapor kehilangan,” tambah Jauhari.

Bukti Kekerasan dan Dugaan Pembunuhan Berencana

Hasil pemeriksaan forensik sementara menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada sekujur tubuh korban.

Luka dan memar akibat hantaman benda tumpul menguatkan dugaan bahwa korban meninggal karena dibunuh sebelum akhirnya dibuang ke Sungai Cisadane.

“Dari hasil sementara forensik, luka-luka akibat kekerasan hampir terdapat di seluruh tubuh korban,” kata Jauhari.

Polisi kini juga mendalami barang-barang yang ditemukan di lokasi, antara lain selembar kaus hitam, seprai, dan drum berwarna biru.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved