Senin, 22 September 2025

Pasar Taman Puring Kebakaran

Pedagang Pasar Taman Puring Ungkap Awal Mula Api Berasal, Banyak Barang Dagangan Tak Terselamatkan

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan dari data yang ada, tercatat ada 500 kios di pasar tersebut yang terdampak.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
KEBAKARAN TAMAN PURING - Kebakaran di kawasan Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (28/7/2025). Suherman, seorang pedagang aneka aksesoris dari jam tangan hingga kacamata itu menceritakan detik-detik api muncul dan menjalar ke seluruh kios. 

Ia mengungkapkan, kebakaran terjadi saat Pasar Taman Puring sudah tutup. Kondisi pasar pun sudah kosong karena para pedagang telah meninggalkan lokasi.

"Ini saya dagang rokok di dalam kena semua. Habis semua pokoknya. Memang sudah tutup pas kebakaran, jadi kosong," ungkap Anwar di lokasi.

Baca juga: 3 Fakta Terbakarnya Pasar Taman Puring Jaksel, Kios Sepatu Ludes, Transjakarta Tak Layani Penumpang

500 Kios Terdampak

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan dari data yang ada, tercatat ada 500 kios di pasar tersebut yang terdampak.

"Kami sampaikan bahwa kurang lebih 500 unit kios yang ada di pasar taman puring ini semuanya sampai saat ini petugas pemadam kebakaran dan petugas polri berusaha dan TNI untuk mengamankan TKP, memadamkan api," kata Nicolas kepada wartawan di lokasi.

Dia menyebut ada 34 mobil pemadam kebakaran (damkar) yang dikerahkan untuk memadamkan api yang masih ada di sejumlah titik.

Kebakaran Paling Parah

Ruslan (42), seorang pedagang minuman di Pasar Taman Puring menyebut dirinya bukan hanya sekali menjadi korban kebakaran di pasar tersebut, melainkan sudah tiga kali.

"Kebakakran saya ngalamin 3 kali, ini yang paling parah, ini abis semua," kata Ruslan kepada wartawan di lokasi.

Dari penelusuran, kebakaran di Pasar Taman Puring sendiri terjadi pada 2002, 2005 hingga terakhir 2025.

Awalnya, dia mengetahui adanya kebakaran saat adzan Magrib berkumandang.

Kala itu, dia langsung lari menyelamatkan diri.

"Saya ngeri ketiban tiang mau roboh. Awalanya asap dulu pas lagi adzan magrib banget. Abis itu gede apinya," ungkapnya.

Sambil meratapi lokasi dagangannya, Ruslan pun menyebut jika dirinya sudah tak sempat menyelamatkan dagangannya yang sudah ia lakoni sejak tahun 1994 itu.

"Enggak sempat nyelamatin dagangan. Itu (payung dagangan) sampai hancur," tuturnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan