Selasa, 26 Agustus 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Kasus Kematian Arya Daru, Eks Wakapolri Nilai Polisi Harusnya Inventarisir Semua Kejanggalan

Mantan Wakapolri, Komjen Purnawirawan Oegroseno menanggapi kasus kematian Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan yang kini kembali jadi sorotan.

Dok. Pribadi Arya Daru
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru Pangayunan semasa hidup. Foto ini diunggah di media sosialnya pada 4 Februari 2024. Mantan Wakapolri, Komjen Purnawirawan Oegroseno menanggapi kasus kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan yang kini kembali jadi sorotan publik. Terutama setelah pihak keluarga Arya Daru muncul ke publik mengungkap sejumlah kejanggalan kematian sang diplomat. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakapolri, Komjen Purnawirawan Oegroseno, menanggapi kasus kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, yang kini kembali jadi sorotan publik.

Arya Daru sebelumnya ditemukan tewas di kamar kosnya yang berada di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, dalam dengan kondisi kepala terlilit lakban kuning dan tubuh ditutupi selimut.

Setelah dilakukan rangkaian penyelidikan, pada 29 Juli 2025, polisi mengumumkan tidak ada unsur pidana yang ditemukan dalam kasus kematian Arya Daru ini.

Kini selang sebulan setelah polisi menyatakan tak ada unsur pidana, pihak keluarga muncul ke publik mengungkap sejumlah kejanggalan kematian sang diplomat.

Di antaranya adalah pengakuan istri Arya Daru yang menyebut tak pernah memerintahkan penjaga kos untuk mengubah arah CCTV.

Lalu, juga soal akun Instagram Arya Daru yang tiba-tiba aktif setelah 40 hari kematiannya.

Serta adanya amplop cokelat berisikan simbol-simbol misterius dari gabus yang diterima pihak keluarga saat menggelar pengajian di Yogyakarta pada 9 Juli 2025 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Oegroseno menilai seharusnya polisi menginventarisir semua kejanggalan yang ada.

Misalnya, seperti posisi utuhnya selimut yang menutupi tubuh Arya Daru saat ia pertama kali ditemukan di kamar.

Kemudian, kejanggalan lain yang ada di kamar kos Arya Daru, serta hasil visum dari dokter.

Semua itu, menurut Oegroseno, harus dicatat dan diinventarisir.

Baca juga: Amplop Cokelat Berisi Simbol Misterius yang Diterima Keluarga Arya Daru Diserahkan ke Polda Metro

"Semua kejanggalan-kejanggalan itu harus diinventarisir, dicatat. Ya, kejanggalan banyak kan ditemukan dalam posisi selimut utuh dan sebagainya."

"Kamar ada apa, kejanggalan loh ya. Bukan yang ditemukan ada barang-barang apa saja di kamar, bukan itu. Itu juga perlu."

"Tapi yang dalam rangka penyidikan tadi adalah kejanggalan-kejanggalan tadi ya. Termasuk misalnya dari keterangan visum dari dokter," kata Oegroseno, dilansir Kompas TV, Senin (25/8/2025).

Lebih lanjut, Oegroseno menyoroti pernyataan Polda Metro Jaya yang menyebut tidak adanya unsur pidana dalam kematian Arya Daru ini. 

Serta, soal keterangan dokter yang mengungkap hasil visum dan autopsi dari Arya Daru.

Menurut Oegroseno, tidak pernah ada keterangan visum dari dokter yang langsung menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kematian seseorang. 

Hasil visum atau autopsi biasanya hanya mengungkap penyebab kematian seseorang saja.

Baca juga: Timeline Kematian Diplomat Muda Versi Keluarga, Chat Terakhir Arya Daru ke Istri Pukul 20.40 WIB

Sehingga, menurut Oegroseno, polisi seharusnya tidak buru-buru menyimpulkan, dalam kematian Arya Daru ini tidak ditemukan unsur pidana atau tidak ditemukan keterlibatan orang lain.

Oegroseno menilai terlalu dini jika polisi langsung menyimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kematian Arya Daru ini.

"Tidak pernah ada keterangan visum dari dokter itu menyatakan bahwa tidak ada unsur pidana. Visum dokter hanya mengatakan penyebab kematian adalah  A B C misal itu."

"Jadi jangan dibawa ke sana dulu, sehingga kalau tiba-tiba dikatakan tidak ada keterlibatan orang lain, tidak ada unsur pidana, itu terlalu pagi," jelas Oegroseno.

Baca juga: 5 Fakta Baru Kematian Arya Daru Versi Keluarga: Gabus Putih Simbol Bunga, Istri Telpon Polisi 7 Kali

Polisi Umumkan Arya Daru Meninggal karena Mati Lemas

DIPLOMAT KEMENLU - Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya (kiri) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers pengungkapan kasus penemuan mayat pegawai negeri sipil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (ADP) di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 24 saksi dan mengamankan 103 barang bukti yang menyimpulkan bahwa diplomat muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan diduga meninggal tanpa keterlibatan pihak lain. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
DIPLOMAT KEMENLU - Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya (kiri) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers pengungkapan kasus penemuan mayat pegawai negeri sipil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (ADP) di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah memeriksa sebanyak 24 saksi dan mengamankan 103 barang bukti yang menyimpulkan bahwa diplomat muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan diduga meninggal tanpa keterlibatan pihak lain. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengungkap penyebab kematian Diplomat Arya Daru setelah dilakukan rangkaian penyelidikan oleh polisi.

Menurut Kombes Wira, dapat disimpulkan Arya Daru meninggal karena mati lemas.

Selain itu, kata dia, tak ada juga indikasi keterlibatan pihak lain dalam proses kematian Arya Daru ini.

"Disimpulkan bahwa indikator dari kematian ADP mengarah pada indikasi meninggal tanpa keterlibatan pihak lain," kata Kombes Wira dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Pernyataan Kombes Wira ini didukung hasil pemeriksaan forensik yang diungkap Dokter Forensik dari RSCM, Dokter Yoga Tohjiwa.

Menurut Dokter Yoga, Arya Daru meninggal karena gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas hingga menyebabkan mati lemas.

"Maka sebab mati akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas napas yang sebabkan mati lemas," ungkap Dokter Yoga.

Baca juga: Temuan Baru Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Terima Paket Berisi Simbol Misterius

Kejanggalan yang Diungkap Pihak Keluarga Arya Daru

Pihak keluarga Arya Daru kini muncul mengungkapkan beberapa kejanggalan yang mereka rasakan soal kematian sang Diplomat.

Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, mengatakan munculnya keluarga ke publik ini didasari pada perasaan tidak puas mereka akan hasil penyelidikan polisi dalam kasus kematian Arya Daru.

Untuk itu kini keluarga memilih muncul di depan publik dan mengungkapkan segala kejanggalan yang mereka rasakan.

"Yang jelas bahwa kami dari pihak keluarga maupun istri almarhum merasa dalam tanda kutip kurang puas atas hasil daripada kesimpulan pihak penyidik."

"Kami bersedia untuk membantu mengungkapkan apapun yang kami punya, lalu bersama-sama untuk membuat kasus ini menjadi lebih terang," kata Dwi dalam Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Minggu (24/8/2025).

Berikut rangkuman kejanggalan kematian Arya Daru yang diungkap keluarga:

Baca juga: Pengakuan Istri Arya Daru: Instagram Suami Mendadak Aktif 40 Hari Setelah Meninggal

1. Istri Arya Daru Bantah Perintahkan Penjaga Kos untuk Menggeser Posisi  CCTV

DIPLOMAT TEWAS - Tangkap layar video rekaman CCTV terkait kasus tewasnya diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (39).  Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (purn), Ito Sumardi merasa ada yang janggal.
DIPLOMAT TEWAS - Tangkap layar video rekaman CCTV terkait kasus tewasnya diplomat Kemenlu, Arya Daru Pangayunan (39). Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (purn), Ito Sumardi merasa ada yang janggal. (Kolase: kanal YouTube tvOneNews)

Dwi Librianto mengungkap salah satu kejanggalan yang selama ini dirasakan keluarga adalah soal adanya informasi istri Arya Daru memerintahkan penjaga kos untuk menggeser CCTV.

Pihak keluarga membantah keras adanya informasi tersebut, karena istri Arya Daru tidak pernah memerintahkan hal tersebut.

Hal inilah yang kemudian mendorong keluarga Arya Daru memutuskan untuk mengungkap kejanggalan kematian Arya Daru ini ke publik.

Ke depannya pihak keluarga juga akan mengungkap kejanggalan-kejanggalan lain terkait kematian Arya Daru ini.

"Yang jelas begini yang paling awal adalah CCTV. Di awal waktu itu disebutkan bahwa penjaga (kos) itu diperintahkan oleh istri almarhum, atau diminta oleh istri almarhum untuk menggeser CCTV, itu kami bantah keras."

"Istri almarhum membantah keras, bahwa kami tidak pernah meminta menggeser CCTV. Mereka boro-boro meminta geser CCTV."

"Dari situ kan kita bisa kemukakan lebih dalam lagi diupayakan lagi penyelidikannya, siapa yang menggeser, apa maksud apa dan sebagainya. Dan banyak hal, akan kami coba resumekan, supaya bisa kita membantu membongkar misteri kasus ini," terang Dwi.

Baca juga: Bambang Widjojanto Curiga Kematian Arya Daru karena Pembunuhan, Ponsel Hilang Jadi Bukti

2. Amplop Cokelat Berisi Simbol Misterius yang Diterima Keluarga

Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, mengungkap pihak keluarga menerima sebuah amplop cokelat berisi simbol-simbol misterius. 

Amplop tersebut diterima asisten rumah tangga ADP dari pria tidak dikenal saat pengajian mendiang ADP pada 9 Juli 2025 di rumah mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ada seseorang membawa amplop cokelat, yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja," kata Nicholay Aprilindo dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025). 

Baca juga: Detektif Swasta Indonesia Soroti Kondisi Mental dan Ponsel Arya Daru yang Raib

3. IG dan WA Arya Daru Sempat Aktif setelah 40 Hari Meninggalnya

Selain mengungkap temuan amplop cokelat berisikan simbol misterius, pihak keluarga Arya Daru juga mengungkap temuan lain.

Di antaranya soal akun Instagram dan nomor WhatsApp Arya Daru sempat aktif setelah meninggal dunia.

Padahal, Polda Metro Jaya sempat menyebut ponsel utama milik Arya Daru belum ditemukan. Lalu, hingga saat ini, tidak ada kejelasan pula terkait keberadaan ponsel tersebut.

Sementara, kepolisian hanya menemukan ponsel 'cadangan' Arya Daru di kamarnya yang disebut terakhir aktif pada tahun 2024 lalu.

Aktifnya akun Instagram dan WhatsApp Arya Daru diketahui oleh istrinya. Bahkan, Pita, istri Arya Daru sempat mencoba mengirim pesan ke nomor suaminya dan berstatus terkirim dengan tanda centang dua.

"Instagram dan WA Arya Daru ini sempat aktif. Istri atau keluarga dari almarhum itu mencoba lagi mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp, dan (status) centang dua. Berarti kan ON," jelas Nicholay Aprilindo.

Baca juga: IPW Soroti Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Arya Daru, Begini Katanya

Namun, setelah upaya tersebut dilakukan, akun Instagram dan nomor Arya sudah tidak aktif lagi.

"Jadi saat keluarga mencoba kembali menghubungi akun WhatsApp dan Instagram almarhum, keduanya sudah tidak lagi aktif. Saat ini sudah nonaktif," tuturnya.

Tak hanya itu, sebelumnya kakak ipar Arya Daru, Meta Ayu Tereskova, juga menyebut akun Instagram almarhum sempat aktif yakni saat 40 hari setelah meninggalnya Arya Daru.

Jika dihitung sejak pertama kali jenazah Arya Daru ditemukan yaitu pada 8 Juli 2025, maka aktifnya kembali akun Instagram almarhum terjadi pada Minggu (17/8/2025).

Meta menyebut hal itu diketahui setelah Pita mengecek akun Instagram Arya Daru melalui akun miliknya. Saat membuka DM, Pita kaget karena tiba-tiba melihat akunnya kembali aktif.

"Adik saya ngecek, melihat Instagramnya suaminya, itu di DM-nya. Dia kaget, loh kok DM nya aktif, kok ada tandanya hijau," kata Meta Ayu pada Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Email Bunuh Diri 2013 tapi Siap Dinas ke Finlandia, Benarkah Arya Daru Mengakhiri Hidupnya?

Pita pun kemudian memberitahu hal itu kepada sang kakak.

"Mbak ini kok aktif? Dia kan tahu password suaminya, jadi semua sosmed yang terkait dengan gadget dia pasti tahu," kata

Namun anehnya, Pita yang tahu password suaminya itu malah tak bisa masuk ke akunnya. Lantas, ia pun turut mengecek melalui akun Instagram miliknya.

"Kemudian saya sendiri ngecek ke Instagram Daru, di situ aktif 7 menit lalu. Itu sempat saya screenshot," tuturnya.

Keluarga pun penasaran siapa yang memegang akun milik Arya Daru.

"Setelah satu bulan meninggal. Ini siapa yang pegang akunnya ini?," katanya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Baca berita lainnya terkait Diplomat Muda Tewas di Menteng.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan